jpnn.com - TARAKAN – Para pedagang daging alana di Tarakan kini tengah bungah. Sebab, ada kabar daging itu akan dilegalkan.
Salah satu pedagang Said mengaku senang dengan kabar itu. Namun, dia meminta pemerintah memberlakukan aturan yang baku.
BACA JUGA: Ingat Yes! Jangan Telat Bayar Iuran BPJS, Hukumannya Ngeri Lho
Menurut Said, daging alana lebih banyak pemintanya lantaran harganya yang begitu murah.
“Karena harga murah. Lebih bagus lagi jika ada aturannya. Kalau, begini-begini terus kapan penjual daging bisa naik. Sekarang saja penjual daging alana sisa empat penjual saja,” ungkapnya kepada Kaltara Pos, Senin (19/9) kemarin.
BACA JUGA: Usia Masih 14 Tahun, Cewek Ini Punya 2 Suami
Menurut Said, harga daging yang dijualnya disamakan dengan harga yang terjadi di luar daerah sebesar Rp Rp 80 ribu per kilogram (kg).
Namun, sekarang harga daging alana naik menjadi Rp 100 ribu per kg.
BACA JUGA: PR Besar Bagi Polisi, Kasus Curanmor Masih Tinggi
“Kalau jalur pengirimannya kita juga nggak tahu. Soalnya, daging ini kita dapatkan dari orang ke orang,” tuturnya.
“Mudah-mudahan cepat diresmikan dengan adanya aturan. Jangan sampai penjual daging dimatikan khusus nya penjual daging seperti kami ini,” jelas Said.
Menurut Said, pedagang pentol juga banyak mengunakan daging alana dibandingkan daging lokal.
“Kalau pakai daging lokal mahal makanya mereka pakai daging alana,” tambahnya.
Menurutnya, daging alana merupakan daging kerbau memiliki aroma yang hampir mirip daging sapi.
“Karena aroma daging ini tak memengaruhi makanya banyak digunakan sebagai pentolan,” tutupnya. (kp5/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Walah.. Walah.. PNS Kok Punya 2 Istri
Redaktur : Tim Redaksi