Pedagang Ungkap Pemicu Langkanya Minyak Goreng di Pasar, Ternyata

Kamis, 17 Februari 2022 – 07:30 WIB
Minyak goreng di pasar tradisional hingga saat masih menjadi barang yang paling dicari bahkan sudah sulit untuk ditemukan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Minyak goreng di pasar tradisional hingga saat ini masih menjadi barang yang paling dicari, bahkan sudah sulit untuk ditemukan.

Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSIndo) Hasan Basri mengungkapkan kelangkaan stok minyak goreng di pasar tradisional karena pengiriman yang sangat terbatas oleh distributor.

BACA JUGA: Minyak Goreng Langka, Jangan Tuding Pedagang Pasar, Salah Alamat

"Jadi, keterbatasan itulah yang membuat langka sedangkan permintaan banyak," ungkap Hasan dalam dikusi virtual bertajuk "Minyak Goreng Langka, Ada Apa?" pada Rabu (15/2/2022).

Menurut Hasan, penurunan harga dan stok terbatas itu tidak terlepas dari siasat yang dimainkan oleh pihak tertentu untuk menekan adanya gejolak dan kegaduhan.

BACA JUGA: Faisal Basri Sebut Pemerintah Biang Keladi Minyak Goreng Langka

"Seperti itulah pola-pola yang dipakai selama ini," ucap dia.

"Dari situlah kita melihat ada suatu akal-akalan dari pemerintah untuk menghindari kegaduhan di masyarakat, yakni pelaku pasar tradisional tetap diberikan dengan harga yang rendah. Namun, sifatnya terbatas itu menjadi suatu problem bagi kami dan sampai kapan ini?" lanjut Hasan.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Blak-blakan soal Kondisi Minyak Goreng, Sebut Kata Diskriminatif

Hasan menuding pemerintah longgar dalam mengatur minyak goreng, sehingga membuat distributor atau produsen minyak goreng seenaknya menentukan harga.

Dia menyebut hal itu sebagai permainan yang sudah biasa terjadi.

"Nah ini yang menjadi beban bagi kami pasar tradisonal yang selama ini menjadi bulan bulanan dari masyarakat dan pemerintah," tegas Hasan.

Hasan berharap pemerintah memberikan satu perlindungan kepada pasar tradisonal yang notabennya adalah untuk melindungi kegelisan rakyat-rakyat kecil.

"Kami berharap kasus minyak goreng ini menjadi pemicu, kalau bisa ini menjadi satu perubahan ke depan bahwa perekonomian rakyat jangan diabaikan," jelas Hasan.(mcr28)/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler