Pegadaian Target Kredit Rp 75 Triliun

Kamis, 15 April 2010 – 08:24 WIB

JAKARTA - Perum Pegadaian menargetkan bisa menyalurkan kredit sebesar Rp 75 triliun pada tahun iniAngka itu naik tinggi dibandingkan penyaluran kredit pada tahun 2009 yang mencapai Rp 48 triliun

BACA JUGA: Hari Ini PLN Temui BPK

Solusinya, sebanyak 1500 outlet baru akan dibuka hingga Desember nanti.

"Target penyaluran kredit Pegadaian Rp 75 triliun dari Rp 48 realisasi di tahun 2009
Memang naik tinggi,' ujar Direktur Pengembangan Bisnis Perum Pegadaian, Wasis Djuhar usai acara Rumah Zakat menuju World Class Socio-Religious NGO kemarin

BACA JUGA: Bulog Minta Tambahan Anggaran

Alasannya, kata Wasis, pihaknya melihat besarnya potensi yang belum digarap di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, dia menceritakan, pada tahun ini Pegadaian akan menambah sebanyak 1500 outlet baru untuk mengembangkan pasar
Bukan hanya untuk memberikan pinjaman kepada perseoerangan, Pegadaiana juga akan menggenjot pemberian klredit untuk usaha mikro

BACA JUGA: Tawarkan Proyek Senilai USD 5 M

"Penambahan outlet kita untuk menggenjor pembiayaan mikro juga,' kata dia.

Dengan penambahan outlet tersebut, Wasis memperkirakan jumlah nasabah yang Pegadaian akan meningkat dari 14 juta orang pada tahun 2009 menjadi 21 jut-aan orang pada tahun iniJumlah kantor Pegadaian yang tersebar di seluruh pelosok negeri saat ini mencapai 3000 outlet"Posisi akhir tahun masih 300-an outlet, sekarang sudah sekitar 4700-an outlet," tukasnya.

Wasis mengungkapkan, Pegadaian membutuhkan biaya yang cukup ebsar untuk mengembangkan bisnisnya ke daerah-daerah pada tahun iniSebab untuk membangun satu outlet saja dibutuhkan biaya hingga Rp 40 jutaNamun begitu, investasinya akan diambilkan dari dana perseroan"Dari penyaluran kredit Rp 75 triliun, kita dapat 8 persennyaItu yang nantinya dipakai untuk biayai semuanya," lanjutnya.

Dana internal tersebut nantinya bisa digunakan untuk OPEX (Operational Expenditure) dan CAPEX (Capital Expenditure)Selain dana tersebut, Pegadaian juga memiliki dana lain yang tidak dipunyai perusahaan lain, yaitu dana kelebihan lelangDari barang-barang yang tidak diambil lalu dilelang biasanya terdapat kelebihan jual sekitar Rp 500- 10 ribu per item"Tapi kan jumlahnya banyak jadi sangat besar," tukasnya.

Sebelumnya dana kelebihan lelang tersebut dimasukkans ebagai pendapatan lain-lain, namun sejak tahun 2008 Menteri BUMN (Badan Umum Milik Negara) meminta agar dana tersebut dikembalikan kepada masyarakatAkhirnya dana tersebut dipakai sebagai anggaran CSR (Corporate Social Responsibility)"Tahun 2008 jumlahnya Rp 5 miliar, tahun 2009 10 miliar, tahun ini saya perkirakan sekitar Rp 15 miliar," tambahnya.

Besarnya dana tersebut membuat Pegadaian harus bekerjasama dengan pihak laind alam penyalurannyaSalah satunya LSM Rumah Zakat yang sudah benyak terealisasi baik di bidang pendidikan hingga waterwell (Penyediaan air bersih)"Waterwell sudah kita buat di Wonogori dan Kulonprogo melalui Rumah ZakatTahun ini kita teruskan ke Jateng dan Papua," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OPIC-Indonesia Teken Perjanjian Investasi Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler