jpnn.com - PANGANDARAN – Indri Hermana (25), wisatawan asal Warung Toge, Cibeureum Kulon, Cimalaka, Sumedang meninggal setelah tenggelam di Pantai Barat Pangandaran Sabtu (14/6). Pegawai di BRI Sumedang ini terseret arus kencang pantai selatan.
Saat diselamatkan petugas Balawista, Indri masih bernafas. Dia kemudian dibawa ke Puskesmas Pangandaran dan diberi pertolongan medis. Namun nyawanya tak tertolong.
BACA JUGA: Ditemukan Data Bodong, NIP Honorer K2 Dibatalkan
Dodo Taryana, ketua Balawista Pangandaran mengatakan Indri berenang bersama tiga temannya di pantai yang masuk Pos IV Pantai Barat. Kawasan tersebut merupakan zona berbahaya.
"Keempat korban berhasil diselamatkan dan korban yang bernama Indri langsung dilarikan ke Puskesmas Pangandaran karena kondisi dan kesadarannya menurun," ungkapnya kemarin.
BACA JUGA: Sopir Diduga Ngantuk, Mobil Terjun ke Jurang
Timnya dan petugas medis Puskesmas Pangandaran telah berusaha keras menyelamatkannya. “Tetapi nyawa korban tidak bisa diselamatkan," tuturnya yang sudah mengimbau pengunjung pantai agar berhati-hati saat berenang.
Ipin Saripin, petugas Balawista mengatakan korban berenang bersama tiga temannya. Indri saat itu tidak menggunakan papan selancar, sedangkan tiga temannya menggunakan papan selancar mini.
BACA JUGA: Makassar Terancam tak Dapat Kuota CPNS
"Saat berenang yang terbawa arus ada empat orang. Semuanya pakai pelampung papan selancar, kecuali korban. Kemudian korban terpisah dari tiga temannya dan terbawa ke tengah," ungkapnya.
Ketiga korban yang menggunakan papan selancar berhasil diselamatkan petugas. Mereka dibawa ke pinggir pantai. "Kalau yang pakai pelampung bisa langsung diselamatkan oleh petugas balawista, kalau korban terus terbawa ke tengah dan tenggelam naik turun," tuturnya.
Kondisi arus laut saat itu sangat kencang dan ombaknya besar. Korban juga sempat hilang setelah tergulung ombak besar dua kali.
"Korban kena ombak besar terus muncul lagi dan ombak kedua korban menghilang," bebernya.
Ipin saat itu terus mencari korban. Setelah ombak kedua, terangnya, Indri bisa diangkat ke papan rescue.
"Saya di tengah terus mencari korban pakai papan malibu (papan penyelamat, red) setelah ombak kedua korban kemudian muncul kepalanya dan menghilang lagi terus muncul pantatnya dan berhasil diangkat ke atas papan penyelamat," jelasnya.
Setelah dibawa ke pinggir pantai, kondisi Indri sudah menurun. "Waktu pertama diangkat kulit korban memang sudah memutih dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pangandaran," ujarnya yang sedih atas meninggalnya Indri.
Endar, petugas medis di Puskesmas Pangandaran mengatakan saat tiba di puskesmas, Indri sudah tidak sadarkan diri. "Kita langsung lakukan resusitasi (nafas buatan, red) karena kondisinya terus melemah," ungkapnya.
Namun, korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia setelah tim medis berusaha memberikan pertolongan.
Acep (39), teman korban mengatakan Indri datang ke Pangandaran bersama rombongan rekan kerja di BRI Sumedang. Saat berenang, terangnya, korban bersama rekan kerja di BRI. "Korban berenang bersama rekan kerjanya satu cabang dan tidak menyangka akan seperti ini," ungkapnya. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua DPRD Cekik dan Todong Petugas SPBU
Redaktur : Tim Redaksi