Pegawai BUMN Juga Harus Pakai Pertamax

Sabtu, 16 Juli 2011 – 04:27 WIB

JAKARTA - Sosialisasi menekan konsumsi BBM bersubsidi terus dilakukanSetelah anggota DPR dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diimbau tidak menggunakan Premium, kini giliran pegawai/karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diminta melakukan hal yang sama.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pegawai BUMN yang mampu (memiliki mobil) supaya tidak lagi menggunakan Premium

BACA JUGA: AirAsia Listing Pengujung 2011

"Itu sudah sering kita sampaikan di setiap forum (pertemuan)
Prinsipnya, kita mendukung," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (15/7).

Seharusnya, kata Mustafa, bukan hanya anggota DPR, PNS, dan pegawai BUMN yang diimbau tidak menggunakan BBM bersubsidi, namun bagi semua masyarakat yang memang sudah mampu, harus menggunakan BBM nonsubsidi seperti Pertamax

BACA JUGA: Jelang Puasa, Kenaikan Ditolerir 20 Persen

"Dengan begitu, kita berharap program Pertamax-isasi bisa berjalan," katanya.

Namun, imbauan-imbauan tersebut dikritisi Anggota Komisi VII DPR yang membidangi sektor energi, Satya W
Yudha

BACA JUGA: Belasan Perusahaan Asing Tidak Pernah Bayar Pajak

Menurut dia, meski Badan Anggaran DPR sudah meminta kepada Kementerian ESDM untuk melarang anggota DPR maupun PNS membeli BBM bersubsidi, namun hal itu belum memiliki kekuatan yang mengikat"Itu sifatnya masih imbauan saja," ucapnya.

Karena itu, lanjut Satya, jika ingin melarang anggota DPR, PNS, pegawai BUMN, maupun masyarakat pemilik mobil untuk tidak membeli BBM bersubsidi, mestinya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tegas melalui regulasi atau aturan"Sebab, kalau sifatnya baru imbauan, akan sulit terlaksana di lapangan," katanya.

Menurut dia, tanpa aturan yang mengikat, petugas SPBU tidak bisa melarang siapapun untuk membeli BBM bersubsidi, bahkan jika pembeli tersebut menggunakan mobil mewah sekalipun"Namanya juga imbauan, maka bisa saja tidak dituruti," ujarnya.

Untuk itu, kata Satya, pemerintah harus segera menentukan opsi mana yang akan dipilih dalam program pembatasan konsumsi BBM bersubsidiMisalnya, apakah melarang semua mobil membeli BBM bersubsidi, atau hanya mobil dengan spesifikasi tertentu yang dilarang"Karena itu, harus segera diputuskan, siapa saja yang tidak pantas menerima subsidiAgar dana subsidi benar-benar bisa disalurkan secara langsung ke masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.

Pendapat senada disampaikan Vice President (VP) Komunikasi PT Pertamina Mochamad HarunMenurut dia, Pertamina sangat mendukung upaya pemerintah yang menghimbau Anggota DPR, PNS, maupun pegawai BUMN untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi"Tapi, jujur saja, kalau tanpa ada regulasi, akan kurang efektif," ujarnya.

Menurut Harun, di internal Pertamina, sejak empat tahun lalu, sudah ada kebijakan bahwa semua kendaraan operasional atau kendaraan dinas yang digunakan karyawan Pertamina, harus menggunakan BBM nonsubsidi atau Pertamax"Alhamdulillah, kebijakan itu sangat efektifTapi, ini di Pertamina, kalau untuk PNS atau BUMN lain, belum tentu (efektif)," katanya.

Harun menyebut, saat ini pun Pertamina terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mampu pemilik mobil untuk tidak mengkonsumsi BBM bersubsidiImbauan itu dilakukan melalui spanduk-spanduk di SPBU maupun monitor di atas dispenser Premium di SPBU"Tapi, kalau sekedar imbauan memang sulitPetugas SPBU juga tidak bisa melarang orang yang mau beli Premium, karena nanti malah ribut di mana-mana," ucapnya.

Harun bercerita, dirinya pernah mencoba menegur pengemudi mobil Hummer yang kedapatan membeli Premium di salah satu SPBU di Jakarta"Sepertinya itu yang beli sopirnyaWaktu saya tegur, dia malah marah-marahYa sudah, saya tidak bisa melarang, karena memang belum ada aturan yang melarang," ujarnyaSebagai gambaran, Hummer adalah kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) buatan AS yang harganya di atas Rp 3 miliar.

Karena itu, lanjut Harus, jika memang pemerintah ingin menekan konsumsi BBM bersubsidi, maka harus melalui regulasi yang mengikat"Tapi, sementara regulasinya disusun, imbauan untuk masyarakat mampu agar tidak membeli BBM bersubsidi juga harus terus disosialisasikan, termasuk di daerah," jelasnya.

Menurut Harun, akan sangat baik jika misalnya, seluruh Bupati, Walikota, atau Gubernur menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya, agar kendaraan dinas atau kendaraan operasional Pemda menggunakan BBM nonsubsidi atau Pertamax"Kalau seluruh daerah bisa melaksanakan, maka ini akan sangat membantu menekan beban subsidi," terangnya(owi/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ESDM Pilih Larang Mobil Pribadi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler