"Dari sejumlah teman-teman yang kini posisinya sebagai kepala daerah mengaku bosan dengan rapat-rapat dan pidato pejabat pemerintahan di Jakarta karena tidak ada yang baru, kecuali pengulangan," kata Ferry di Gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (11/5).
Hal yang paling membosankan mereka, kata Ferry, semua pejabat pemerintahan di daerah merasa lebih tahu tentang tingkat kesulitan dan kondisi daerah dan tidak pernah menempatkan diri sebagai pendengar yang baik ketika para gubernur, bupati atau walikota menyampaikan kondisi riil di daerah.
"Fakta arogansi pemerintah pusat itu, semakin memperlihatkan bahwa negeri ini diatur oleh pihak-pihak yang menguasai keuangan atau modal," tegasnya.
Praktek serupa juga menggerogoti partai politik di Indonesia dan hari ini itulah yang dialami oleh Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat,red)
BACA JUGA: Pemerintah Didesak Tuntaskan Masalah Honorer
"Dapat bendahara umum partai yang kuat dana tapi diduga bermasalah," tukasnyaBACA JUGA: Sejumlah Kecamatan Perbatasan Ingin Gabung Malaysia
BACA JUGA: Atasi Pengangguran, Tunggu Peran NU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Pilot dan Co-pilot Merpati Diterbangkan ke Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi