Pejabat Kemendikbudristek: Luar Biasa, Produk Vokasi Masuk Pasar Domestik

Minggu, 19 Desember 2021 – 14:00 WIB
Dirjen Diksi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan anak-anak SMK. Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kemendibudristek meresmikan pengiriman produk perdana Mesin CNC Bubut Leanturn ke pangsa pasar domestik. 

Mesin CNC Bubut Leanturn itu merupakan hasil kolaborasi antara SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT. ATMI Solo. 

BACA JUGA: Dirjen Diksi Meresmikan Kampus Polnustar di Perbatasan NKRI

Mesin ini sudah masuk ke dalam aplikasi SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah). 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikburistek Wikan Sakarinto mengaku bangga dengan prestasi tersebut, karena bukan hal mudah untuk bisa masuk ke dalam sistem SIPLah.  

BACA JUGA: Pejabat Kemendikbudristek Terkejut Melihat Kemampuan Para Guru, Ternyata

“Produk CNC buatan SMK St. Mikael ini juga telah melewati uji aspek presisi, aspek durability, dan aspek konsistensi kepresisian dalam ribuan jam produksi, sudah sesuai standar industri,” terang Wikan, Minggu (19/12).  

Menurutnya, hal ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa bagi SMK St. Mikael atas kerja keras mereka dalam mengimplementasikan konsep Link and Super Match yang telah digaungkan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbusristek.

BACA JUGA: Banyak Pemda Belum Memproses Pemberkasan NIP PPPK Guru, 2 Pejabat Kemendikbudristek Angkat Bicara

Wikan ingin sekolah-sekolah lainnya mencontoh praktik baik ini melalui proses pembelajaran pembelajaran berbasis industri (teaching factory), dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning yang disingkat PjBL) di satuan pendidikan vokasi.

Dia juga menyampaikan pentingnya pembelajaran berkonsep teaching factory yang umumnya disebut TEFA dan PjBL di SMK atau satuan pendidikan vokasi lainnya. 

Hal ini supaya siswa memiliki pengalaman yang riil saat belajar dengan suasana dan budaya kerja di industri.

Sementara, Kepala SMK St. Mikael Surakarta Maryata mengatakan sejak peluncuran produk Mesin Bubut CNC Leanturn di Kolese Mikael Surakarta pada Agustus lalu, pihaknya terus mengelaborasikan langkah strategis dengan industri.

Menurutnya, ada tiga langkah yang ditempuh dalam berkolaborasi dengan industri, yaitu komunikasi, komunikasi, dan komunikasi. (esy/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler