jpnn.com - Sabtu (27/10) Robert Bowers menembaki jemaat Sinagoge Tree of Life di Pittsburgh, Pennsylvania, AS. Bowers menggunakan sebuah senapan serbu dan empat pistol. Dia punya lisensi kepemilikan senjata api yang masih aktif.
Sebanyak 11 orang tewas, terdiri atas 8 laki-laki dan 3 perempuan. Ada 6 korban luka, 4 di antaranya petugas keamanan yang datang ke lokasi untuk melumpuhkan Bowers. Dua lainnya adalah penduduk sipil yang kini kritis. Bowers hanya 20 menit di dalam sinagoge.
BACA JUGA: Balas Ancaman Amerika, Saudi Goyang Harga Minyak
Pelaku yang berusia 46 tahun itu kerap mengunggah ujaran kebencian di akun media sosial Gab miliknya, terutama kebencian kepada umat Yahudi. Gab menyerupai Twitter. Di bionya, dia menulis, "Penganut Yahudi adalah anak-anak setan."
Beberapa jam sebelum serangan, dia mengkritik Hebrew Immigrant Aid Society (HIAS) yang membantu para pengungsi, termasuk karavan imigran.
BACA JUGA: Kasus Khashoggi Pertaruhan Kredibilitas HAM Amerika
Dia beberapa kali mengkritik Presiden AS Donald Trump dan kampanye Make America Great Again (MAGA). Bowers juga mengaku tak pernah memilih Trump.
Kemarin, Minggu (28/10) Bowers dijerat 29 dakwaan tindak pidana, termasuk di antaranya penggunaan senjata api untuk membunuh.
BACA JUGA: Hakim Cabul Masuk Mahkamah Agung, Demokrat Berang
Polisi mengerahkan personel pengamanan tambahan ke sinagoge dan pusat komunitas Yahudi di seluruh AS.
Sebelumnya, ada dua insiden serupa yang dilandasi kebencian. Salah satunya, Senin lalu (22/10) paket bom dikirimkan kepada pendukung dan petinggi Partai Demokat. Pelakunya, Cesar Sayoc, telah ditangkap.
Lalu, Rabu (24/10), Gregory Bush berusaha masuk ke gereja warga kulit hitam untuk menembaki mereka, tapi gagal. Dia menembak mati dua orang Afrika-Amerika secara acak di Kroger Grocery, Kentucky. (sha/c20/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersihkan Nama, Kavanaugh Mengaku Lepas Perjaka Selepas SMA
Redaktur & Reporter : Adil