Hakim Cabul Masuk Mahkamah Agung, Demokrat Berang

Senin, 08 Oktober 2018 – 14:23 WIB
Calon Hakim Agung Amerika Serikat Brett Kavanaugh. Foto: AFP

jpnn.com - Setelah terhambat dugaan skandal seks di masa lalu, Brett Kavanaugh tetap melenggang menjadi hakim agung Amerika Serikat. Sabtu (6/10) waktu setempat, pria 53 tahun itu diambil sumpah. Meski demikian, lanjutan drama Kavanaugh masih mungkin muncul setelah pemilu sela November nanti.

Hakim konservatif tersebut disumpah Ketua Mahkamah Agung John Roberts. Anthony Kennedy, hakim agung yang sudah pensiun, memimpin prosesi sumpah hukum penerusnya itu. Acara tersebut berlangsung secara tertutup di gedung Mahkamah Agung, Washington.

BACA JUGA: Trump Minta FBI Usut Tuntas Kasus Mesum Calon Hakim Agung

Di luar ruangan, massa benar-benar menggila. Beberapa pendemo mencoba menerobos dan menggedor pintu utama gedung sidang. Yang lain menaiki patung Lady Justice dan mulai berteriak. ''Memalukan!'' ujar ratusan warga AS yang marah sebagaimana dilansir BBC.

Mereka marah karena Kavanaugh bisa lolos dari tudingan pelecehan seksual tiga perempuan. Nasib Kavanaugh ditentukan pada pagi hari sebelum disumpah. Senat AS memilih mendukung nominasi suami Ashley Estes itu dengan suara 50 banding 48.

BACA JUGA: Calon Hakim Agung AS Dituding Mencabuli Teman SMA

Meski menang secara tipis, Trump tetap pamer keberhasilannya. Masuknya Kavanaugh ke daftar sembilan hakim agung membuat kekuasaan kaum konservatif menjadi mutlak. Baik lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudisial. Artinya, arah Negeri Paman Sam bisa makin bertiup ke kanan.

Kavanaugh sudah menegaskan pandangannya khas GOP alias Partai Republik mengenai aborsi dan pengendalian senjata. ''Saya berterima kasih kepada Senat AS yang menyetujui nominasi Brett Kavanaugh,'' cuit ayah Ivanka Trump itu.

BACA JUGA: Di Depan Senat, Ford Ungkap Aksi Bejat Calon Hakim Agung

Posisi hakim agung memang penting bagi kubu politik AS. Hakim yang sudah dipilih akan menjabat sampai pensiun. Tak seperti presiden atau legislator yang harus bergulat dengan pemilu beberapa tahun sekali.

Isu-isu hukum dan sosial penting diputuskan dalam lembaga tersebut. Menurut Reuters, pihak konservatif hampir dipastikan menang dalam sengketa hukum dengan mayoritas lima banding empat.

Tentu saja, kubu sayap kiri alias liberal sakit hati. Mereka merasa Kavanaugh belum bersih dari noda. Penyelidikan FBI mengenai dugaan kekerasan seksual meninggalkan saksi-saksi yang sudah memberatkan Kavanaugh di ranah publik.

''Mengonfirmasi Kavanauh saat penyelidikan belum tuntas dan sikapnya yang terlalu politis benar-benar melukai kredibilitas Mahkamah Agung,'' ujar Senator Demokrat Dianne Feinstein.

Partai Demokrat merancang babak baru untuk menyerang balik. Bagi mereka, posisi Kavanaugh di kursi hakim belum ajek. Masih ada kemungkinan pemakzulan.

Demokrat bisa saja memakzulkan Kavanaugh yang lulusan Georgetown Preparatory School. Asal, mereka bisa meraih suara mayoritas di dua badan legislatif, House of Representatives alias parlemen dan senat. Kesempatan itu ada saat pemilu November nanti. (bil/c22/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersihkan Nama, Kavanaugh Mengaku Lepas Perjaka Selepas SMA


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler