Kasus Khashoggi Pertaruhan Kredibilitas HAM Amerika

Senin, 15 Oktober 2018 – 12:43 WIB
Jamal Khashoggi, jurnalis yang hilang di Istanbul, Turki. Foto: BBC

jpnn.com - Menghilangnya jurnalis Jamal Khashoggi menjadi sorotan dunia. Kemarin, Minggu (14/10) Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama. Sementara pemerintah Amerika Serikat terus didesak untuk menindak Arab Saudi.

Mereka meminta pemerintah Turki dan Arab Saudi bekerja sama menggalang penyelidikan yang kredibel. Tujuannya, fakta tentang siapa yang bertanggung jawab atas menghilangnya Khashoggi bisa terungkap.

BACA JUGA: Gerah Dituduh Bunuh Khashoggi, Saudi Balik Mengancam

''Dan memastikan bahwa mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya,'' bunyi pernyataan bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Jeremy Hunt, Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, dan Menlu Jerman Heiko Maas sebagaimana dilansir Reuters.

Pemerintah AS juga ikut menekan Saudi yang sesungguhnya merupakan sekutu utamanya di Jazirah Arab. Dalam sebuah wawancara dengan CBS, Presiden Donald Trump menegaskan bahwa AS akan menjatuhkan sanksi yang berat jika ternyata benar Khashoggi dibunuh pemerintah Saudi.

BACA JUGA: Calon Istri Masih Berharap Saudi Tak Bunuh Jamal Khashoggi

Senator Republik Marco Rubio meminta AS mendesak Saudi secara langsung. Sebab, jika AS berpangku tangan, kredibilitas Washington terkait dengan HAM bakal dipertanyakan.

''Jika kami tidak bertindak, termasuk terkait dengan penjualan senjata, kami tidak akan punya muka ataupun kredibilitas untuk berhadapan dengan Putin (Presiden Rusia, Red), Assad (Presiden Syiria, Red), ataupun Maduro (Presiden Venezuela, Red),'' tegas Rubio. AS juga tak bakal bisa lagi mengonfrontasi pelanggaran HAM di Tiongkok.

BACA JUGA: Trump Setengah Hati Kecam Saudi, Takut Bisnis Goyang?

Meski menyatakan akan menjatuhkan sanksi tegas pada Saudi, berulang-ulang Trump menuturkan tak akan menghentikan penjualan senjata ke negeri petrodolar tersebut.

Bagi Trump, pembatalan penjualan justru akan merugikan AS. Sebab, Saudi malah akan membeli senjata dari Rusia ataupun Tiongkok yang notabene merupakan musuh AS.

Selama ini sudah banyak legislator yang meminta agar penjualan senjata ke Saudi dihentikan saja. Sebab, negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud itu memakainya secara membabi buta di Yaman dan mengakibatkan banyak anak-anak tewas.

Sayang, jumlah legislator yang meminta penghentikan tersebut masih kurang.

''Tidak ada uang yang cukup di dunia ini untuk membeli kembali kredibilitas HAM kita jika kita tidak bergerak dan bertindak,'' tegas Rubio.

Hal senada diungkapkan Partai Buruh Inggris. Mereka meminta pemerintah Inggris tak lagi menjual senjata ke Saudi. Sebab, dugaan bahwa Saudi dalang di balik pembunuhan Khashoggi kian menguat. (sha/c22/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamal Khashoggi Si Pembenci Demokrasi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler