jpnn.com, JAKARTA - Solidaritas Pekerja Musik Indonesia (SPMI) meminta pemerintah mengerti kesulitan yang dialami para pekerja musik saat ini.
Mereka yang biasanya bekerja sebagai pemain musik di kafe, restoran, hotel, even pernikahan, sangat terdampak dengan kebijakan akibat pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Wanda Hamidah: Jangan Batasi Kreativitas Para Pekerja Seni Musik
Terutama yang bekerja di Jakarta, sama sekali tidak lagi memiliki pendapatan sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari Maret lalu.
"Kami sudah habis-habisan, ada yang bahkan diusir dari kontrakan, barang-barang habis dijual. Teman-teman juga terpaksa menunggak tagihan BPJS kesehatan," ujar Ketua Umum SPMI Erik Zuheri kepada jpnn.com, Senin (28/9).
BACA JUGA: Rezeki Seniman Paling Belakangan, Ini Harapan Butet Kartaredjasa
Erik mengakui, beberapa bantuan dari pemerintah memang mengalir bagi SPMI. Namun, jumlahnya sangat jauh dari kata cukup.
"Saya sudah beberapa kali coba usaha lain. Mulai dari jualan masker, makanan, namun bukan untung, malah menambah utang. Saya coba beternak ikan cupang, memang tidak rugi, tetapi untungnya juga masih jauh untuk dapat memenuhi kebutuhan. Anak saya ada tiga orang," ucapnya.
BACA JUGA: Panggung Kahanan di Rumah Pak Ganjar Berakhir, Donasi untuk Seniman Capai Rp 424 juta
Erik berharap pemerintah dapat segera memberi solusi yang terbaik, paling tidak membantu agar para pekerja seni dapat melanjutkan hidup.
"SPMI secara kelembagaan juga terus berupaya mencari solusi. Antara lain, mengadakan program live streaming Instagram dengan menggunakan akun Instagram artis," ucapnya.
Menurut Erik, program tersebut dapat terjalin berkat kerja sama SPMI dengan Ikatan Manager Artis Indonesia (Imarindo) dan Chicko Production.
SPMI juga melakukan kerja sama dengan Ikatan Pengusaha Jasa Musik Pernikahan Indonesia (IPAMI), Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia (HIPAPI) dan Indomusik Gram.
"Program ini akan membuka donasi. Hasilnya diperuntukan bagi musisi terdampak pandemi Covid -19. Banyak sekali teman-teman musisi cafe, restoran, hotel dan wedding yang memiliki bayi/balita, terusir dari rumah kontrakan," ucapnya.
Bantuan nantinya diutamakan bagi para anggota pekerja musik yang terbaring sakit, dan tidak bisa mendapatkan perawatan karena kartu BPJS kesehatannya tak bisa digunakan akibat menunggak iuran.
"Program ini berjalan pertama kali 16 September lalu, menggunakan akun Mas Anang Hermansyah. Alhamdulillah berjalan lancar," kata Erik.
Erik menambahkan, program kedua akan diselenggarakan dengan menggunakan akun Instagram Judika, Selasa (29/9) besok.
"Kami berharap teman-teman artis lain dapat terketuk hatinya ikut berpartisipasi dalam program ini," pungkas pemain keyboard ini.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang