Pekik 'Hidup Jokowi' Sambut Kampanye Andre Rosiade Jubir BPN Prabowo - Sandi

Senin, 25 Maret 2019 – 07:54 WIB
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)

jpnn.com, DHARMASRAYA - Calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Gerindra Andre Rosiade mengawali masa kampanye terbuka dengan mengunjungi daerah pemilihannya di Sumatera Barat, Minggu (24/3). Namun, salah satu pentolan di Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) itu justru disambut dengan yel-yel ‘hidup Jokowi’ dan ‘nomor 1’ oleh massa.

Kejadian itu terjadi saat Andre mengunjungi Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Menurut Andre, ada massa beratribut Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin meneriakkan ‘hidup Jokowi’ ataupun ‘nomor 01’ mengadangnya.

BACA JUGA: Foto Jokowi - Ma’ruf di Baliho Sosialisasi tak Berpeci, Bara JP Protes

Baca juga: Amini Pernyataan Kiai Ma'ruf, Jubir Prabowo: Semua Tahu Siapa Berbohong

Andre mengaku telah menjadwalkan hari pertama kampanye terbuka dengan mengunjungi sejumlah pasar di Kabupaten Dharmasraya. Di antaranya adalah Pasar Senggol Koto Agung Sitiung, Pasar Koto Baru, Pasar Pulau Punjung dan Pasar Sungai Rumbai.

BACA JUGA: Kiai Maruf Awali Kampanye Terbuka dengan Doa Bersama di Haul Ibunda

BACA JUGA: Kiai Ma’ruf Amin Pikul 3 Tugas Besar

"Di tiga pasar yakni Pasar Senggol Koto Agung Sitiung, Pasar Koto Baru, dan Pasar Pulau Punjung, sambutannya positif. Banyak masyarakat yang mengelukan Pak Prabowo," kata Andre kepada JawaPos.com, Minggu (24/3).

Namun, Andre mengalami perlakuan berbeda saat mengunjungi Pasar Sungai Rumbai. Ada puluhan pendukung Jokowi yang menyoraki wakil sekretaris jenderal Gerindra itu.

"Mereka berteriak-teriak dan mencoba mengusir saya. Serta mengintimidasi masyarakat dan pedagang pasar untuk memilih Jokowi," tuturnya.

Namun, Andre mengaku tetap tenang menghadapi massa yang menyorakinya. Meski demikian dia tetap meminta Bawaslu dan kepolisian mengusut kasus itu.

Andre menduga massa yang menyorakinya disuruh oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska. Dia menuding sorakan-sorakan itu tak mencerminkan budaya Minangkabau.

"Perilaku kubu Jokowi dan Sutan Riska ini sangat menyedihkan. Ini bukan budaya Minangkabau. Orang Minang tidak pernah melakukan budaya politik preman ini," pungkasnya.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPN Berharap Masyarakat Jangan Jadi Korban Hoaks Rilis Survei


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler