jpnn.com, BEIRUT - Ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut menghancurkan sebuah gudang berisi cadangan gandum Lebanon. Kini, negara Timur Tengah itu hanya punya cukup persediaan untuk waktu kurang dari sebulan.
Menteri Ekonomi Raoul Nehme mengatakan, Lebanon membutuhkan persediaan gandum setidaknya untuk waktu tiga bulan sebagai jaminan keamanan pangan. Saat ini pemerintah sudah mencari tempat penampungan persediaan lain.
BACA JUGA: Mengejutkan, Inilah Hasil Penyelidikan Awal dari Ledakan Lebanon
Ledakan yang disebabkan 2.750 ton amonium nitrat tersebut meluluhlantakkan distrik pelabuhan dan kawasan sekitarnya, menyebabkan kelumpuhan total portal masuk utama untuk impor sumber pangan di negara berpenduduk enam juta orang lebih itu.
Dalam pernyataan kepada surat kabar lokal, ketua serikat importir gandum, Ahmed Hattit, menyebut ketika terjadi ledakan, silo di Beirut menampung tidak lebih dari 15.000 ton gandum karena sejumlah pengelola penggilingan langsung membongkar gandum impor yang datang.
BACA JUGA: Aman dari Ledakan Beirut, Kontingen Garuda di Lebanon Bergerak Bantu Korban
Hattit menambahkan bahwa persediaan tepung yang tersisa saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama satu setengah bulan, dan ada empat kapal kargo yang mengangkut total 28.000 ton gandum sedang dalam perjalanan menuju Lebanon.
Pelabuhan Tripoli, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di negara itu, tidak dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan padi-padian. Namun jika masuk ke sana, gandum bisa ditransfer ke gudang terdekat yang berjarak sekitar dua kilometer.
BACA JUGA: Negara-Negara Timur Tengah Siap Bantu Lebanon, Bagaimana dengan Israel?
Saat ini Lebanon tengah mengupayakan untuk segera mengalihkan empat kapal yang membawa 25.000 ton tepung ke pelabuhan Tripoli. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil