Pelabuhan Pulau Baai Diharapkan Jadi Gerbang Eksport Import

Selasa, 22 Agustus 2017 – 16:40 WIB
Acara pertemuan dan konsolidasi pelaku usaha CPO dan kopi bersama pelaksana tugas (Plt) Gubernur Rohidin Mersyah di Bengkulu, Senin (21/8). Foto IST

jpnn.com, BENGKULU - Instruksi gubernur plt Bengkulu Rohidin Mersyah terkait optimalisasi pelabuhan pulau Baai Bengkulu diberikan agar semua stakeholders menggunakan jalur Laut.

Sebab dengan menggunakan jalur laut, waktu akan lebih singkat, cost logistik terpangkas 40 persen, dan barang lebih safety dibanding darat.

BACA JUGA: Belum Berjalan Efektif, Program Tol Laut Sebaiknya Diserahkan kepada Swasta

Hal itu disampaikan dalam acara pertemuan dan konsolidasi pelaku usaha CPO dan kopi bersama pelaksana tugas (Plt) Gubernur Rohidin Mersyah yang diselenggarkan oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Senin (21/8).

Guna Meningkatkan nilai tambah produk dan peluang pasar komoditas perkebunan, eksport komoditas pertanian dan tambang menjadi pilihan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bengkulu.

BACA JUGA: Kemenhub Pisahkan Peran Regulator dan Operator

Dia engatakan, pintu keluar masuk terhadap komoditas produksi Bengkulu harus berada pada kontrol pemerintah dan pelaku usaha memanfaatkan infrastruktur strategis yang ada.

Pelabuhan Pulau Bai diharapkan menjadi gerbang eksport import, sehingga komoditas pertanian Bengkulu langsung didistribusikan tanpa melalui daerah tetangga.

BACA JUGA: Pakde Karwo Siap Bantu Tingkatkan Arus Logistik di Pelabuhan

Selain keuntungan petani bertambah, dampaknya Bengkulu mendapatkan nama sebagai aktor dan pelaku eksport.

“Saya melihat potensi Pulau Baai pintu masuk eksport-import peluangnya besar sekali, CPO dan kopi kita pastikan pintu keluarnya adalah Pulau Baai. Dengan begini nilai tambah petani akan naik neraca belanja eksport-import akan positif ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pulau Baai siap untuk melaksanakan peran itu itu dan jika petani juga siap akan muncul pelaku usaha baru,” kata Rohidin.

Sementara, General Manager Pelindo II Bengkulu, Drajat Sulistio menuturkan, Peti Kemas dan CPO saat ini sudah bisa eksport dari pelabuhan Pulau Baai dengan dokumen PEB Bea Cukai Bengkulu.

Drajat berharap langkah ini diikuti produk komoditas lain. Untuk proses eksport dikatakannya Pelindo II cabang Bengkulu membuka kantor pelayanan tujuh hari seminggu hingga pukul 10 malam.

Sementara kegiatan operasional berjalan 24 jam dalam tujuh hari.

"Kami harapkan dengan ada konsolidasi ini, program tol laut Pemerintah dapat terlaksana sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan cost logistik dapat ditekan sehingga masyarakat pulau terluar bisa menikmati harga terjangkau. Dan distribusi barang dari pulau-pulau terluar dapat dilayani," pungkasnya.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duaarrr! Kapal untuk Tol Laut Meledak, Lima Pekerja Tewas


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler