Pelajar dan Mahasiswa Sasaran NII

Rabu, 04 Mei 2011 – 20:30 WIB
Sukanto dan Pengamat Dunia Islam Zuhairi Misraw dalam sebuah diskusi diJakarta. Foto : Arun Gendun
JAKARTA – Mantan anggota NII KW 9 Sukanto menegaskan kalangan pelajar dan mahasiswa berpotensi menjadi anggota NII"Karena mereka memang menjadi orientasi utama NII dalam perekrutan anggotanya," kata Sukanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (4/5)

BACA JUGA: Aziz Syamsuddin Hanya Mau jadi Cagub

Sukanto menambahkan, sebenarnya bukan hanya pelajar dan mahasiswa saja yang menjadi target NII, tetapi juga semua lapisan masyarakat.

Menurutnya pelajar dan mahasiswa mempunyai jaringannya banyak untuk bisa merekrut teman-temannya dan mampu menjadikan orang tuanya sebagai sumber keuangan atas nama pendidikan.Sukanto menjelaskan Ideologi NII kini telah pudar dengan sendirinya karena orientasinya permasalahan islam dikesampingkan
“Ideologi hanya sebagai perekat dan pelegitimasi, sementara orientasinya hanya finansial.” ungkapnya.

Salah satu pola penggalangan dana NII adalah dengan menyebar orang-orang yang berada di depan ATM, SPBU dengan membawa proposal

BACA JUGA: Saksi Beber Peran Camat di Pemilukada Sungai Penuh

“Itu miliaran dananya,” paparnya
Mengenai NII Crisis Center Sukanto menjelaskan, NII Crisis Center dibentuk karena tidak ada kepedulian pemerintah terhadap gerakan NII

BACA JUGA: PAN Tak Temukan Kadernya Terlibat NII

Pada tahun 2001 mantan-mantan anggota NII berkumpul dengan maksud memberi masukan terhadap pemerintah mengenai gerakan NII namun tak ada respon sama sekali dari pemerintah.

Akhirnya pada tahun 2007 NII Crisis Center dibentuk dan bahkan telah membuat website sebagai sosialisasi kepada masyarakat“Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral kami (mantan anggota NII) agar masyarakat jangan sampai mengikuti ajaran NII, apalagi anak-anak.” PungkasnyaKalaupun ada yang sudah terlanjur masuk, NII Crisis Center akan membantu untuk mengeluarkan, mencari bagi yang hilang dan membantu merehabilitasi.

Sementara pengamat Islam Zuhairi Misraw berpendapat beredarnya ideologi Negara Islam Indonesia (NII) secara bebas di Indonesia sebagai akibat tidak tegasnya pemerintah Indonesia dalam menangani penyebaran ideologi"Idiologi yang tidak sepaham dengan NKRI bisa berkembangan, karena tidak ada pengawasan dari pemerintah," kata Zuhairi menegaskan.

Diungkapkan Pengamat dunia Islam Zuhairi, kelebihan dari ideologi tersebut adalah mereka menggunakan identitas agama Islam dan didukung oleh problem ekonomiUntuk mengatasinya,  seharusnya ada langkah tegas dari 3 kementerian diantaranya Kemendagri, Kemendiknas dan Kementerian Agama memutus jaringan penyebaran ideologi agama Islam tersebut

"Gerakan ini adalah gerakan ideologi yang mengusung ideologi negara islamIdeologi ini begitu dekat dengan umat Islam, yakni membangun suatu negara berdasarkan Alquran dan sunah,” ujarnya(gel/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunker DPR ke Luar Negeri Masih Kucing -Kucingan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler