jpnn.com - TANGSEL - Sedikitnya 102 pelajar terjaring razia yang dilakukan Satpol PP dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (17/6). Celakanya, salah seorang pelajar yang dirazia menyimpan video porno di telepon genggamnya.
Diketahui, pelajar yang menyimpan video porno tersebut berasal dari salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Pelajar berinisal AN tersebut masih duduk di kelas 1.
BACA JUGA: Usai Diperiksa, Guru JIS Hindari Wartawan
"Kami (Dinas Pendidikan Kota Tangsel) langsung menghubungi pihak sekolah anak itu. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban. Hari ini (kemarin), kami langsung mendatangi sekolahnya untuk menyampaikan temuan kami," kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Sapta Mulyana ditemui di lokasi razia.
Sapta menambahkan, seluruh siswa yang terjaring razia sudah didata. Setelah didata, pihak Dinas Pendidikan setempat langsung melakukan kroscek ke sekolah siswa yang terjaring razia itu.
BACA JUGA: Upah Pungut Pajak BBM DKI Bocor Rp 200 M
"Ada 61 wanita dan 41 pelajar pria yang terjaring," kata pria yang juga menjawab Kasi PAUD pada Dinas Pendidikan Kota Tangsel ini.
Masih menurut Sapta, para pelajar ini terkena razia lantaran keluyuran memakai seragam saat jam sekolah. Meski dari pengakuan pelajar saat itu tidak ada jam pelajaran, namun Sapta mengaku keluyuran saat jam pelajar dengan mengenakan seragam sekolah tetap tidak diperkenankan.
BACA JUGA: PRJ Monas Produksi 48 Ton Sampah
"Memang mata pelajaran sudah habis, tapi di sekolah kan tetap ada kegiatan," katanya.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Seksi Operasional pada Satpol PP kota Tangsel Mohamad Ihlas mengatakan target razia yang digelar pihaknya, yakni pelajar dan aparatur PNS. Hanya saja, diakuinya tidak ada PNS yang terjaring dalam razia tersebut.
"Paling banyak pelajar terjaring di Taman Kota 2 sebanyak 51 orang, taman kota 1 sebanyak 6 orang, ITC sebanyak 41 orang, dan Ciputat, Pamulang dan Perempatan Gaplek 22 pelajar," katanya.
Ihlas menambahkan, pihaknya langsung mendata pelajar yang terjaring. Untuk langkah selanjutnya, kata dia, Dinas Pendidikan Kota Tangsel yang bakal mengambil peranan. "Kami hanya memberi wejangan kepada pelajar-pelajar ini agar tidak mengulangi hal yang sama," tandasnya.
Salah seorang siswi yang terjaring razia mengaku kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tengah libur. Hanya saja, pada pagi hingga siang hari, pihak sekolah menggelar class meeting. "Beres class meeting, saya sama temen-temen main ke Taman Kota. Tau-tau ada razia," katanya. (iwn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Korupsi Bus Gandeng, Petinggi Perusahaan Digarap
Redaktur : Tim Redaksi