INDERALAYA--Tragis nasib Alias (16), pelajar kelas III SMK Lingua Prima Inderalaya, warga Desa Muara Penimbung, Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI)Remaja ini mengalami lima liang luka tusuk di belikat kanan, perut, leher dan tangan kirinya
BACA JUGA: Polisi Gadungan Rampok Pelajar
Korban akhirnya tewas setelah sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Inderalaya.Sementara pelaku pembunuhan berinisial Rid, teman sekelas korban sendiri, hingga kini masih dalam pengejaran polisi
BACA JUGA: Sabu Dibungkus Kondom, Dimasukkan ke Anus
Pembunuhan sadis itu terjadi Selasa (04/10), sekitar pukul 13.30 WIB, didepan kantin tak jauh dari sekolah keduanya.Informasinya, sebelum terjadinya penusukan itu, keduanya sempat terlibat selisih paham saat bermain sepak bola, pagi harinya atau sekitar pukul 09.00 WIB
Akan tetapi, setelah maaf-maafan keduanya kembali saling ejek, hingga diduga pelaku Rid dendam dan mengajak korban duel sepulang sekolah
BACA JUGA: Punggung Dibacok, Motor Dirampok
Benar saja, sepulang sekolah, pelaku menghadang korban di TKPDalam duel tersebut, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata tajam (Sajam) dan menghujamkannya ke tubuh korban berulang kali.Melihat korban bersimbah darah, pelaku langsung tancap gas dengan menggunakan sepeda motor Jupiter Z miliknyaTeman korban lainnya yang melihat kejadian, langsung membawa korban ke Puskesmas Inderalaya, sekaligus melaporkannya ke polisiNamun sayang, setelah lima menit berada di Puskesmas Inderalaya, nyawa korban tidak tertolong lagi, hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Kapolres OI AKBP Deni Dharmapala SIk, melalui Kapolsek Inderalaya Iptu Edy Santoso, didampingi Kanitreskrim Bripka Defriansah, membenarkan adanya duel maut pelajar SMK tersebutNamun mengenai motif terjadinya pembunuhan itu, masih dalam penyelidikan, karena tersangkanya belum tertangkap.
Menurutnya, korban sendiri sudah dibawa ke rumah duka, setelah menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas Inderalaya“Untuk pelakunya, identitasnya sudah kita kantongi dan diimbau agar menyerahkan diri,” tegasnya.
Pihak sekolah yang ditemui di Puskesmas Inderalaya, kemarin, belum mau berkomentar atas kejadian tersebutYusuf, ayah korban, mengaku tidak ada firasat sedikitpun, jika anak pertama dari tiga bersaudaranya itu akan meninggalkannya lebih dulu“Saya sedang bekerja di pondok Pesantren Al-ItifaqiahBegitu mendapat kabar ini, saya langsung kesini,” ujarnya singkat sembari mengusap air matanya.(din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Copet Spesialis Blackberry
Redaktur : Tim Redaksi