Pelaku Aksi Teror di Tangerang Itu Anggota Kelompok....

Jumat, 21 Oktober 2016 – 14:07 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengklaim bahwa terduga teroris Sultan Aziansyah merupakan bagian dari jaringan J‎amaah Ansorat Daulat (JAD) pimpinan Aman Abdurahman. 

Dalam catatan Detasemen Khusus 88 Antiteror, Aman merupakan perpanjangan tangan pendiri ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. 

BACA JUGA: Dua Bom Pipa Diamankan dari Asrama Polisi Tangerang

Pada Juni 2015 silam, kata Boy, Sultan sempat mendatangi Lapas Pasir Putih, Nusa Kambangan, Jawa Tengah, bertemu dengan Aman. 

"Sultan ditemani oleh Fauzan Al Anshori pimpinan Pondok Pesantren Tahfids Alquran Al Anshorullah, Ciamis, ke Lapas Nusakambangan," kata Boy di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (21/10).

BACA JUGA: Ahok Apresiasi Dukungan Tanoto Foundation di RPTRA Akasia

Boy menduga bahwa pertemuan di Lapas Pasir Putih untuk membaiat Sultan sebagai anggota ISIS.‎ "Jadi sudah terekrut dalam aktivitas itu," terang dia. 

Sebelum meninggal, Sultan kerap menghadap kepada Fauzan di Pondok Pesantren Tahfids Alquran, Al Anshorullah, Ciamis. Pertemuan keduanya cukup intens pada Juni hingga Oktober 2015.

BACA JUGA: CATAT! Car Free Day Bukan Tempat Politik Praktis

"Bergabung dengan sel jaringan Aman Abdurrahman, JAD. Empat bulan ini cukup panjang," jelas Boy.

Kemudian pada akhir 2015, Fauzan diketahui meninggal dunia. Dari situ, tidak ada yang mengetahui keberadaan Sultan dalam jaringan terorisme.

Boy melanjutkan, Aman Abdurrahman kerap melahirkan sel-sel baru ISIS di Indonesia. Pada serangan Bom Thamrin pun, pelakunya pernah berhubungan dengan Aman.

Aman sebelum melahirkan JAD, kata Boy, sepak terjang Aman juga mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). 

Di JAT, Aman kerap melahirkan jagoan-jagoan teroris, yang salah satunya adalah Bahrun Naim.‎ Keberadaan Bahrun kini ada di Suriah.

"Sultan bagian dari sel-sel Aman Abdurahman yang terekrut," ungkap Boy.

Aman juga diduga menyuplai senjata ‎senjata Filipina kepada kelompok radikal Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan Abu Roba, pada kisaran 2011-2012.

"Aman Abdurrahman juga terdeteksi menyuplai senjata bagi Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah," terang dia. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Jakarta Bahagia karena Program Ahok?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler