jpnn.com, JAKARTA - Aparat keamanan dari Filipina masih mengusut kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Pulau Jolo beberapa waktu lalu. Dugaan sementara, pelakunya berasal dari Indonesia.
Namun, Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Syahar Diantono mengatakan, pelaku itu belum pasti dari Indonesia. Karena, belum ada bukti kuat.
BACA JUGA: Bank Dunia Bantu KLHK Untuk Menata Hutan Kalimantan Timur
"Saat ini labfor (laboratorium forensik) Filipina masih melakukan tes DNA terhadap potongan jenazah yang diduga pengebom gereja," kata Syahar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/2).
Selama proses berlangsung, pemerintah dan aparat penegak hukum di Indonesia turut mengikuti perkembangannya.
BACA JUGA: Psikolog Cek Kejiwaan Adi si Penghancur Sepeda Motor
"Tim di sana sudah lalukan koordinasi pendalaman dengan penyidik yang ada di sana," tutur Syahar.
Syahar menyebutkan, tim gabungan yang terdiri dari Densus 88 Antiteror, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah diberangkatkan ke Filipina untuk ikut menyelidiki ledakan bom di Gereja Pulau Jolo.
BACA JUGA: Mengenal Baik Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Juga Doakan Prabowo-Sandi
Menurut Syahar, hingga saat ini, tim dari Indonesia belum menerima hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan oleh Filipina. Mengingat, saat ini masih menunggu bahan DNA dari Indonesia.
"Hasilnya belum. Belum ada pembandingannya yang dari sini, itu yang termasuk koordinasi dengan yang di sana tadi," tandas Syahar. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan TKN Jokowi - Maruf Gelar Rapat Lagi, Ini Hasilnya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan