jpnn.com, GRESIK - Pegawai SPBU Manyar bernama Ade Saputra Firmansyah menjadi korban gendam. Uang jutaan rupiah hanya ditukar dengan lembaran kertas bercoretan pulpen.
"Saya seperti orang linglung. Uang itu (Rp 5,5 juta) saya kasihkan gitu aja," kata Ade.
BACA JUGA: Waspada Pelaku Gendam Sadis Kini Berkeliaran dengan Mobil
Kasus gendam tersebut terjadi pada Minggu sekitar pukul 17.30. Menjelang magrib, seorang pengendara Honda Beat hitam muncul.
Dia masuk pom bensin tanpa menggunakan helm. Kamera CCTV pun berhasil merekamnya. Namun, wajah dan nopol polisi sepeda motornya tidak terlalu jelas.
BACA JUGA: Kronologis Supiani Menyerahkan Dompet agar Rezeki Lancar
Dia minta dilayani. "Lagaknya sok akrab," kata Ade Saputra, pegawai SPBU yang jadi korban. Pelaku menyatakan hendak menukarkan uang receh.
Dia menyodorkan lembaran kertas dengan coretan angka uang. Misalnya, uang pecahan Rp 5 ribu sebanyak Rp 1,7 juta. Pecahan Rp 10 ribu sebanyak Rp 1,5 juta.
BACA JUGA: Dor! Pelaku Gendam Ditangkap, Lihat tuh Mukanya
''Coretannya cukup banyak," tutur Ade. Tapi, tidak ada uangnya sama sekali.
Awalnya, pelaku berbicara dengan pegawai lain. Namun, pegawai itu menunjuk Ade Saputra sebagai penanggung jawab uang SPBU.
Ade awalnya juga tidak terlalu menghiraukan pelaku. Sebab, dia sibuk melayani pembeli yang mengisi bahan bakar.
Namun, lelaki misterius itu terus-menerus mengajak bicara seperti melancarkan jurus gendam. Lama-lama, Ade terpengaruh. Pemuda 21 tahun asal Lamongan tersebut pun terbujuk.
Dia masuk kantor, lantas membuka brankas penyimpanan uang hasil penjualan. Yang diambil sekitar Rp 10 juta. Semuanya pecahan Rp 100 ribu.
Ade benar-benar teperdaya. Saat diajak pelaku ke sebuah warung, dia menurut saja. Sampai ke sebuah warung di Jalan Raya Manyar, penggendam itu menunjuk sebuah toko.
"Itu milik keluarga saya," ungkap Ade menirukan ucapan pelaku.
Pelaku kemudian memintanya menyerahkan uang tunai. Yakni, Rp 4,2 juta. Tetapi, setelah dihitung lagi oleh pegawai, ternyata jumlahnya lebih banyak.
Semuanya diserahkan begitu saja kepada si tukang gendam. Pelaku pun kabur setelah uang di tangan. Belakangan korban baru sadar telah diperdaya. Ade buru-buru menghubungi rekan kerjanya.
Pengawas SPBU Manyar M. Sa'dan menuturkan, sedikitnya Rp 5,5 juta uang hasil penjualan bensin amblas. Atas kejadian itu, korban pun melapor ke Polsek Manyar.
Kanitreskrim Polsek Manyar Aiptu Azis membenarkan adanya laporan tersebut. Anggotanya akan menyelidiki dari rekaman CCTV di SPBU. "Rekaman CCTV akan kami cek," jelasnya.
Hingga saat ini, para penggendam masih bebas berkeliaran. Setidaknya sudah tiga kali terjadi kasus serupa.
Komplotan gendam pernah beraksi di RSUD Ibnu Sina. Korban hendak menukar resep. Namun, pelaku memperdaya korban. Korban kehilangan perhiasan emas.
Kasus lain ialah gendam yang menimpa nenek Sumainah, warga Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu.
Perempuan 68 tahun itu diculik komplotan penggendam dengan mobil. Dia lalu dianiaya. Perhiasan emas berupa gelang dan kalung amblas. Sampai sekarang, semua pelaku belum tertangkap. (mar/c20/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Gendam Batal Lolos Karena ada Perbaikan Jembatan
Redaktur & Reporter : Natalia