Apriyani adalah orang yang diburu polisi Batam sebulan terakhir
BACA JUGA: Terdesak Utang, Curi Motor
Aksinya menghipnotis belasan murid SD dan mengambil perhiasan para korban, sudah sangat meresahkan orang tuaBACA JUGA: Oknum PNS Cabuli Dua Gadis SMA
Polisi di seluruh polsek menyebar sketsa wajah ApriyaniSepak terjang Apriyani berhenti, pada aksi yang kesepuluh kali. Awalnya, Apriyani masuk ke lingkungan SD Cahaya Bangsa dengan mengaku sebagai pengurus gereja
BACA JUGA: Wow...Tiga Wanita Kompak Buang Bayi
Karena tak curiga, sekuriti membiarkan dia masukRupanya, dia sudah mengincar Jessica.Apriyani mendekati Jessica dan langsung mengajaknya salamanApriyani mengaku mengenal orang tua Jessica"Saya dijanjiin mau dibelikan mainan kalau mau diajak jalan-jalan melihat seluruh lingkungan sekolahSaya mau diajak jalan-jalan karena tante itu kelihatan baik," kata Jessica.
Setelah keliling sekolah, tiba-tiba Apriyani berhenti dan mengatakan ke Jessica kalau anting yang dikenakannya mau jatuh"Saya diam dan mau saja, karena tante itu tak jahat," terang Jessica.
Setelah semua antingnya dilepas, pelaku menyuruh Jessica membelikan minumanTapi Jessica tak mau menurut "Saya tak mau beli minumanSaya ikuti dan dekati terus tante ituKerena saya ingat kalau anting saya dimasukkan dalam kantong celana tante ituKalau saya tinggal takutnya anting saya tak dikembalikan," ucapnya lugu.
Selama diikuti terus oleh Jessica, Apriyani merasa risih dan menyuruh Jessica masuk kelasNamun, Jessica tak mauSementara Apriyani menuju sepeda motornya Yamaha Mio warna hijau BP 4234 FG yang diparkir di halaman sekolah.
Tahu kalau Apriyani pergi, Jessica menangis sambil berjalan menuju kelasnyaBelum sampai masuk kelas, pamannya, Stanley, yang mengantar Jessica, menghampirinya dan menanyakan kenapa menangis.
"Ia bilang ke saya antingnya dilepas tante itu sambil jari tangannya menunjuk ke arah perempuan yang akan kabur," ujar Stanley.
Tahu anting ponakannya diambil Apriyani, Stanley langsung menghampiri sekuriti sekolah dan menyuruhnya menghentikan pelakuSaat ditangkap, pelaku mengaku tak mengambil anting JessicaNamun, Jessica terlanjur mengetahui dimana antingnya disimpan dan menunjuk ke arah kantong celana pelaku
"Jessica sambil nangis langsung menunjuk kantong celana pelaku di sebelah kananLangsung saja saya perintahkan sekuriti menggeledah pelaku," terang Stanley.
Setelah digeledah ternyata benar dalam saku celana pelaku nampak sepasang anting Jessica yang diambilnyaApriyani tak berkutik dan mengaku ke sekuriti dan paman Jessica kalau ia yang melepas anting dan mengambilnya.
Pihak sekuriti langsung menghubungi polisi kenalannya yang kebetulan bertugas di Polsek LubukbajaSelanjutnya pelaku langsung dijemput dan digelandang ke Mapolsek LubukbajaSaat diperiksa di Mapolsek Lubukbaja, Apriyani mengakui perbuatannya selama iniSudah sembilan kali ia beraksiSemuanya di lingkungan SDSemua korbannya anak SD diambil anting maupun kalung emasnya
"Saya menghipnotis anak-anak SD Batuaji, Tanjungpiayu, Batam kota, dan terakhir di SD 008 Pelita yang baru tiga hari kemarinSaya tak ada kerjaSebelumnya saya kerja di Mukakuning, tapi habis kontrakSaya di Batam kos di Perumahan Bida Ayu Blok B1 nomor 50Anting dan kalung hasil hipnotis saya jual ke toko emas di Batuaji dan Jodoh," ungkapnya.
Setelah ditangkap dan diamankan di Mapolsek Lubukbaja, polisi langsung menghubungi korban hipnotis yang sebelumnya melapor ke Mapolsek LubukbajaHasilnya seluruh anak-anak yang pernah menjadi korbannya diantar orangtua mereka, mengaku memang Apriyanilah selama ini yang membujuk dan mengambil anting dan kalungnya
"Betul Pak Polisi, tante itu yang ngambil anting dan kalung saya," ucap para anak-anak yang pernah jadi korbannya sambil menunjuk ke arah Apriyani
Kapolsek Lubukbaja, Kompol Boy Herlambang, melalui Kanit Reskrim Ipda Chrisman Panjaitan mengatakan, pelaku akan dijerat pasal berlapis yaitu 362 KUH Pidana tentang pencurian serta pasal 64 tentang perbuatan tak benar yang dilakukan berulang kali dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara(gas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Perkosa Anak Kandung Hampir 6 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi