Pelaku Industri Ritel: Kondisi Ekonomi Membaik Hanya Data

Selasa, 13 Agustus 2019 – 01:30 WIB
Ilustrasi industri ritel. Foto: Kaltim Post

jpnn.com, BALIKPAPAN - Para pelaku industri ritel di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengeluh karena penjualan mereka sulit bertumbuh seiring persaingan yang semakin ketat.

Pemilik Maxi Swalayan Sonny Yuwono mengakui bahwa persaingan bisnis retail semakin lama semakin ketat.

BACA JUGA: 2 Kendala Utama UMKM Lokal Kesulitan Rambah Pasar Ekspor

Hal itu bisa dilihat dari keuntungan yang didapat setiap tahun justru semakin kecil.

BACA JUGA: Indonesia Masih Seksi di Mata Investor Asing

BACA JUGA: Berenang di Kubangan Berlumpur, Dua Murid SD Tewas Tenggelam

Menurut Sonny, kondisi ekonomi yang membaik hanya data. Faktanya masyarakat masih berhati-hati dalam berbelanja.

Saat ini masyarakat harus ditawari promo terlebih dahulu agar mau membeli.

BACA JUGA: Pengembangan Aplikasi Dorong Kemajuan Ekonomi Kreatif

“Dulu keuntungan setiap tahun persentasenya bisa dua digit. Sekarang satu saja sudah syukur,” kata dia, Minggu (11/8)

Dia menambahkan, persaingan ketat industri ritel tidak hanya terjadi di Balikpapan, tetapi juga nasional.

“Bisa dilihat sudah banyak supermarket dan hypermarket yang mulai mengurangi gerainya dan ada yang tutup beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, tren penurunan itu terjadi sejak 2014 ketika bisnis batu bara terpukul.

Selain itu, sejak menjamurnya retail waralaba nasional di titik-titik kota, retailer besar terutama lokal dipaksa bersaing.

Mereka juga harus melawan supermarket dan hypermarket. Pangsa pasar pun terbagi-bagi.

“Namanya usaha pasti ada persaingan. Namun, saat ini kondisi penjualan memang menurun. Faktor utamanya karena kondisi ekonomi belum membaik 100 persen,” ungkapnya.

General Store Manager Hypermart Balikpapan Trade Mall M Khadafi mengatakan, bisnis retail di Balikpapan tahun ini memang sulit.

“Lepas dari periode kuartal pertama dan kedua, masuk periode sisanya penjualan pasti menurun. Tahun lalu terjadi hal serupa. Sampai Idulfitri kami berhasil mencetak penjualan sangat bagus. Masuk periode kuartal III dan IV, pola belanja mulai turun,” terangnya.

Pemilik Yova Mart Jeffry Yova Cahyali juga mengakui pihaknya sekarang harus sering membuat promo.

“Sekarang kami harus jeli melihat pasar. Kalau diam saja, bisa kalah bersaing. Tentu kami mengharapkan agar pemerintah lebih melihat pengusaha lokal,” tutupnya. (aji/tom/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dengar Jawaban Perampok Sadis, Pak Hakim Geleng-geleng Kepala


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler