Pelaku Pembunuhan di Pamulang Sempat Bikin Skenario Sebelum Dibongkar Polisi

Rabu, 15 Mei 2024 – 01:00 WIB
Pelaku berinisial FA (kanan) dan N saat diwawancarai oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (14/5/2024). ANTARA/Ilham Kausar

jpnn.com, JAKARTA - Polisi mengungkap p?????elaku FA (23) sempat membuat skenario terkait kasus pembunuhan yang mayatnya dimasukkan di dalam sarung di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Hal itu disampaikan Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/5).

"Setelah membuang jenazah korban, FA menemui N yang masih berada di warung dan kemudian N menyampaikan kepada FA, 'Kalau ada orang lain yang bertanya jangan cerita yang sebenarnya' " kata Titus menirukan ucapan pelaku FA.

Titus menjelaskan karena pembicaraan tersebut, FA menyampaikan kepada N untuk membuat skenario jika ada yang menanyakan keberadaan korban.

Cerita skenarionya, yaitu "Pada Jumat 10 Mei 2024 pukul 15.00 WIB korban pergi ke Bali untuk menemui mantan karyawan bernama Syaiful karena memiliki hutang kepada korban yang belum diselesaikan dengan menggunakan satu unit mobil warna putih"

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Pamulang Ajak Anak Muda Datang ke TPS

"'Setelah itu dia pergi dengan menggunakan mobil tersebut, perihal tersebut jangan bilang-bilang ke orang rumah saya'," kata Titus saat menyampaikan skenario tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kedua pelaku.

Titus mengatakan keduanya sempat menceritakan skenario tersebut kepada penyidik namun diketahui keduanya berbohong setelah diperlihatkan CCTV.

"Tidak ada di CCTV tersebut mobil yang dibilang datang itu kan tidak ada. Hanya kelihatan dia lagi angkut karung itu, jadi mobil yang dibilang datang jam sekian-sekian itu kita cek di CCTV itu gak ada," katanya.

Pelaku FA mengaku menyesal melakukan pembunuhan terhadap korban.

“Saya menyesal atas perilaku saya dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," katanya saat di konferensi pers tersebut.

BACA JUGA: 12 Anggota Geng Motor di Belawan Ditangkap Polisi

Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah mengungkap kronologi pembunuhan terhadap seorang pemilik warung kelontong yang mayatnya dimasukkan ke dalam sarung.

Kronologi kasus ini disampaikan oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Kasus pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku FA (23) dan N (26) dengan korban berinisial AH (32) di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (10/5).

Tersangka FA dikenakan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 181 KUHP dan atau Pasal 221 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 (dua puluh) tahun.

"Untuk tersangka FA dikenakan Pasal 340 KUHP, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 (dua puluh) tahun dan N dikenakan Pasal 338 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun," kata Titus. (antara/jpnn)

BACA JUGA: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Begal di Jambi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Begal di Jambi Tetap Jadi Tersangka, Pasal Diganti Polisi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler