jpnn.com, SURABAYA - Polda Jawa Timur menangkap tiga orang tersangka kasus penembakan yang beberapa hari lalu meneror warga Surabaya hingga pengendara mobil di Tol Waru Sidoarjo.
Para tersangka berinisial NBL (20) warga Jemurwonosari, JLK (19) asal Sambikerep, Surabaya, dan satu anak di bawah umur.
BACA JUGA: Saksi Ungkap Pelaku Penembakan di Tol Waru Sidoarjo Jatim, Brutal
"Pelaku ini terobsesi dari permainan game online perang-perangan. Jadi, mereka membeli airsoft gun dan melakukan aksi di tol dan di beberapa tempat di Surabaya," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto, di Surabaya, Senin.
Totok menjelaskan pelaku membeli dua airsoft gun lalu menggunakan di tol.
BACA JUGA: Kasus Penembakan di Tol Waru Sidoarjo, Polisi Menduga Pelaku Lebih dari Satu Orang
Pelaku juga sempat mengganti pelat nomor mobil yang digunakan untuk menembak.
"Kedua pelaku ini masih mahasiswa, sedangkan satu tersangka lainnya masih di bawah usia 17 tahun atau masih SMA. Pelaku membeli senjata airsoft gun melalui marketplace atau online," ungkap Totok.
BACA JUGA: 8 Tahun Buron, Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap di Daerah Ini
Kejadian penembakan pada 18 Mei 2024, sekitar pukul 02.00 WIB dari arah Sidoarjo menuju Surabaya, tepatnya sebelum gerbang Tol Waru.
Saat itu pengemudi bernama Ramlan Waskita melaju dengan kecepatan 50 km/jam ketika mengendarai truk colt diesel.
Tiba-tiba ada sebuah mobil Pajero Sport warna hitam diduga menembak airsoft gun.
Satu tembakan mengenai truk, satu mengenai pipi, dan satu di bibir dan langsung berdarah.
Pelaku diduga menembak dengan jarak sekitar 2 meter antara truk dan Pajero dengan posisi penembak duduk pada kursi penumpang sebelah kiri dengan laras panjang.
Kemudian, ada pula kejadian kedua dengan korban bernama Eko Cahyono. Pria berusia 35 tahun asal Jember, berlangsung pada 19 Mei 2024 sekitar pukul 02.15 WIB.
Penembakan air soft gun juga terjadi di tol Sidoarjo-Gresik. Korban menyatakan pelaku pemuda Tionghoa pada mobil dengan Pajero atau CRV hitam.
Sedangkan, penembakan yang dialami seorang tukang sampah dan pemulung bernama Kusharto (61).
Kejadian ini terjadi pada Selasa, 21 Mei 2024, sekitar pukul 04:30 WIB, Kurharto sedang dalam perjalanan pulang setelah membuang sampah di TPA Unesa.
Selanjutnya terdapat mobil berwarna hitam yang mendekatinya lalu tiba tiba ditembak dari kaca kursi penumpang sebelah kiri.
Seketika Kurharto berteriak minta tolong. Namun, karena waktu kejadian kondisi sekitar masih sepi tak ada warga yang menolong.
Akibat tembakan tersebut dirinya menderita luka di ketiak sebelah kanan.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat pasal berlapis Pasal 170 KUHP sub 351 ayat KUHP Jo 55 KUHP Jo 64 KUHP dan atau Pasal ayat 1 UU Darurat No. 12 tahun 1951.
"Ancaman untuk pasal 1 ayat 1 UU Darurat No. 12 tahun 1951 dengan hukuman maksimal 20 tahun, untuk pasal 170 KUHP maksimal hukuman 5 tahun 6 bulan. Dan pasal 351 ayat 1 KUHP hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan," tutur Totok. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Reza Indragiri Muncul Satu Kejanggalan Lagi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti