jpnn.com, BEKASI - Polisi masih memburu pelaku penganiayaan terhadap M, anak lima tahun yang ditemukan berdarah-darah di rumahnya Perumahan Lingkar Prima Asri, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede. Diduga, pelaku kabur keluar kota.
“Sampai sekarang anggota kami masih di lapangan mencari tersangka (penganiayaan itu),” kata Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto, Senin (1/10).
BACA JUGA: Murka di Tol, Sopir Chevrolet Captiva Terancam 5 Tahun Bui
Indarto menyebutkan, terduga pelaku berinisial A. Pria ini, kata dia, satu di antara empat kawan ibu korban yang tiba lebih dulu di lokasi kejadian usai pesta minuman keras di sebuah kafe pada Sabtu (22/9) lalu.
Adapun tiga orang lain selain A, kata Indarto telah diperiksa polisi sebagai saksi.
BACA JUGA: Pasutri Ini Tega Aniaya dan Pasung Anaknya di Rumah
“Tiga orang lain ini mengaku di teras, hanya mendengar teriakan,” kata dia.
Ketiganya, kata dia, tak bisa berbuat banyak karena sedang teler, akibat banyak mengkonsumsi minuman keras. Sedangkan, terduga pelaku A, segera melarikan diri sebelum korban ditemukan berdarah-darah.
BACA JUGA: Dendam Pada Mantan Suami, Datna Aniaya Putrinya Hingga Tewas
Adapun keterangan si pengasuh korban, kata dia, melihat terduga pelaku berinisial A menghampiri hendak melakukan pelecehan seksual. Si pengasuh ini, ujar Indarto mengaku tak melihat langsung penganiayaan tersebut.
“Pengasuh ini mengaku lari karena hendak diperkosa,” ujar dia.
Indarto menyampaikan ada kronologi yang tak logis yang disampaikan oleh si pengasuh. Sebab, kronologi yang diceritakan ialah penganiayaan dulu, lalu percobaan pelecehan seksual.
“Kalau yang logis itu, pemerkosaan dulu kemudian dipergoki lalu terjadi penganiayaan,” ujar dia.
Sementara itu, saksi kunci yang juga korban sampai saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Awal Bros, Bekasi Selatan di Jalan KH. Noer Ali.
“Kami tidak bisa memaksa korban untuk bercerita, karena dokter belum merekomendasikan,” tutur dia.
Indarto menambahkan, empat orang pria ini sering menemani ibu korban pergi ke kafe untuk minum. Empat orang ini adalah juru parkir di sekitar Caman, Jatibening.
Selama ini, kata dia, tempat tinggal para pria ini tak jelas.
“Mereka ini tinggalnya di bedeng-bedeng, tapi sering diundang ibu korban,” kata dia.
Dalam kasus penganiayaan kejam itu, M ditemukan dalam kondisi berdarah-darah di ruang tamu depan televisi oleh ibunya yang baru pulang dari kafe.
M mengalami luka-luka diduga akibat benturan. Kepalanya robek, wajahnya penuh luka memar.(kub/pojokbekasi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sungguh Tega! 26 Tahun Kurung Anak di Kandang
Redaktur & Reporter : Yessy