Pelatihan Disnaker Kok Anggarkan Dana 3 Miliar!?

Minggu, 09 Oktober 2016 – 14:42 WIB
DPRD Jatim. Foto: dok. JPG

jpnn.com - SURABAYA – Anggaran berbagai pelatihan yang diadakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya mendapat sorotan DPRD.

Para wakil rakyat menganggap efektivitas dan keberhasilan pelatihan tersebut belum terukur meski dengan dana besar.

Dalam setahun, disnaker menganggarkan 14 macam pelatihan kerja.

BACA JUGA: Kepri Boyong Para Dubes untuk Nikmati Festival Bahari

Di antaranya, keterampilan perawatan kebugaran tubuh (spa), penggunaan kendaraan angkat forklif, keterampilan otomotif (untuk roda 2 dan 4), teknisi komputer, administrasi komputer, aplikasi komputer, akuntansi, database, fotografi, sablon, dan perhotelan.

Semua program pelatihan itu selama ini dianggarkan melalui lelang maupun pengadaan langsung.

Anggota Komisi D Reni Astuti mengungkapkan, seharusnya disnaker bisa mengoptimalkan program pengabdian masyarakat di perguruan tinggi di seluruh Surabaya.

BACA JUGA: Semua Binatang KBS Bisa Hidup Tenang Setelah Masalah ini Selesai

''Sehingga program-program pelatihan tak sepenuhnya membebani APBD,'' kata perempuan yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya tersebut.

Reni memaparkan, anggaran pelatihan disnaker tergolong besar. Untuk satu keterampilan saja, anggarannya rata-rata lebih dari Rp 500 juta.

Padahal, durasi pelatihan hanya 30 hari. Sebagai contoh, pelatihan desain grafis yang pada APBD 2016 dianggarkan Rp 531.300.000.

Untuk sekadar memberikan pelatihan desain grafis, disnaker sebenarnya bisa bekerja sama dengan bagian pengabdian masyarakat di perguruan tinggi.

BACA JUGA: Belagu, Ngaku Tahan Tikam, Jleb… Preman Bersimbah Darah

 Apalagi, saat ini banyak kampus yang telah memiliki akreditasi tinggi untuk jurusan desain komunikasi visual atau multimedia. Misalnya, Universitas Ciputra (UC), Petra, Stikom Surabaya, atau STTS.

Dekan Industri Kreatif Universitas Ciputra Freddy H. Istanto mengatakan, kampusnya memang memiliki sejumlah program pelatihan untuk pengabdian masyarakat.

 Beberapa dikerjasamakan dengan dinas-dinas terkait, namun tidak ada yang dengan Disnaker Surabaya.

Yang ada hanya dengan dinas sosial, yakni untuk melatih anak-anak jalanan dan anak yang tinggal di eks lokalisasi.

Dengan dinas koperasi dan UMKM, Universitas Ciputra memberikan pelatihan peningkatan kualitas bisnis.

Dalam sebuah wawancara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku kaget karena masih ada anggaran untuk pelatihan kerja.

Menurut wali kota kelahiran Kediri tersebut, sebenarnya pemkot telah mengoptimalkan pelatihan-pelatihan seperti itu melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

''Loh, saya sudah sarankan ke disnaker untuk tidak dilelang kok,'' ujarnya.

Risma mengatakan menghitung benar apa yang bisa dihemat pemkot. Termasuk pelatihan untuk warga. Risma mencontohkan terlaksananya program pelatihan wirausaha pejuang muda.

''Mau kok swasta kita libatkan dalam kerja sama seperti itu,'' tuturnya. (gun/tau/c7/oni/flo/jpnn)

Pelatihan Disnaker dengan Anggaran Jumbo

Pemrograman Database, Anggaran: Rp 580.621.000

Pemenang: CV Inzaghi Gigantara

Perhotelan, Anggaran: Rp 637.974.000

Pemenang: CV Carba

Desain Grafis, Anggaran: Rp 599.560.000

Pemenang: CV Cakra Palapa

Aplikasi Komputer Akuntansi, Anggaran: Rp 558.592.000

Pemenang: CV Politeknik Indonesia-CCI

Administrasi Perkantoran, Anggaran: Rp 677.422.500

Pemenang: CV Politeknik Indonesia-CCI

Teknisi Komputer, Anggaran: Rp 364.432.000

Pemenang: PT Scomptec Edukom Persada

Total Anggaran: Rp 3.418.601.500
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya…6 Jenazah Santri Langitan Ditemukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler