Pelecehan Anak di Gereja Katolik Portugal: Korbannya Ribuan, Mayoritas Laki-Laki

Selasa, 14 Februari 2023 – 09:24 WIB
Anggota Gereja Katolik di Portugal diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap sedikitnya 4.815 anak dalam kurun waktu 70 tahun terakhir. Foto: PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP

jpnn.com, LISBON - Anggota Gereja Katolik di Portugal diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap sedikitnya 4.815 anak dalam kurun waktu 70 tahun terakhir.

Demikian kesimpulan komisi independen yang menyelidiki permasalahan ini setelah mendokumentasikan laporan dari ratusan korban.

BACA JUGA: Berani Melawan Penguasa, Uskup Katolik Diganjar 26 Tahun Penjara

Dalam pemaparannya, presiden komisi Pedro Strecht menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan suara bagi para korban.

Karena itu, dia memberi apresiasi tertinggi kepada para pemberani yang telah bersaksi.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Tokoh Tertinggi Gereja Katolik Australia Kardinal George Pell Wafat

"Mereka punya suara; mereka punya nama," kata Strecht, Senin (13/2).

Totalnya, komisi yang dibentuk oleh Konferensi Waligereja Portugal tersebut telah mendokumentasikan kesaksian 564 korban.

BACA JUGA: Umat Katolik China Diminta Mendekatkan Diri kepada Partai Komunis

Kasus-kasus yang dilaporkan terjadi dalam rentang waktu dari 1950 hingga masa sekarang.

Dalam sebagian besar kasus, keterangan pelapor menunjukkan ada lebih dari satu korban. Inilah kenapa estimasi jumlah korban mencapai ribuan orang.

Strecht mengatakan sebagian besar pelaku (77%) adalah pendeta dan 57% korban adalah laki-laki.

Aksi terkutuk itu dilakukan di sekolah Katolik, gereja, rumah pendeta, ruang pengakuan dosa, dan lokasi lainnya.

Mayoritas pelecehan seksual terjadi saat anak-anak berusia 10-14 tahun, dengan korban termuda baru berusia dua tahun.

Komisi mengaku telah menyerahkan 25 kasus ke jaksa penuntut umum.

Untuk sisanya, sebagian tidak bisa diproses lebih lanjut karena terhalang ketentuan masa kedaluwarsa kasus.

Lebih lanjut Strecht mengatakan bahwa komisi meyakini semua yang terungkap saat ini hanyalah puncak dari gunung es.

Pada hari yang sama, Presiden Konferensi Waligereja Portugal José Ornelas menyatakan menerima laporan tersebut dan berterima kasih kepada komisi atas kerja keras mereka.

"Ini adalah luka menganga yang menyakitkan dan mempermalukan kami," kata dia dalam konferensi pers.

Ornelas mengatakan para uskup Portugal akan bertemu pada 3 Maret untuk membahas mekanisme pencegahan yang efisien dan tepat agar pelanggaran serupa tak terjadi di masa depan.

Uskup Leiria-Fátima itu juga berjanji bahwa Gereja akan berupaya mencari cara terbaik untuk memberi keadilan kepada para korban. (bbc/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler