JAKARTA -- Rupanya, para elit Partai Golkar mencatat statemen Jusuf Kalla yang mengatakan akan pulang kampung bila kalah dalam pertarungan pilpres 8 Juli 2009Kata ‘pulang kampung’ dimaknai bahwa JK siap meninggalkan Jakarta , termasuk meninggalkan kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Ketika kekalahan JK sudah begitu jelas, maka desakan agar segara dilakukan pergantian pucuk pimpinan di partai warisan Orde Baru itu langsung menguat
BACA JUGA: Polisi Hentikan Tiga Pelanggaran Pemilu
“Pernyataan Pak JK bahwa akan pulang kampung jika kalah, membuat politik di internal Partai Golkar begitu dinamisLeo mengakui, belakangan ini sudah mulai ada pengumpulan aspirasi dari seluruh pengurus Golkar di tingkat daerah menyangkut perlu tidaknya dilakukan percepatan agenda Musyawarah Nasional (munas)
BACA JUGA: KAMPAK Hadiahi KPU Kambing
Secara normatif, munas sebenarnya sudah dijadwalkan paling lambat Desember 2009BACA JUGA: JK Lebih Cepat Beri Selamat
Pertama yang biasa disebut kubu AAA, yakni Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Akbar TandjungKubu kedua, yang dimotori Surya Paloh (SP).Leo mengatakan, ada dua skenario untuk melakukan pergantian kepemimpinan tertinggi GolkarPertama, mendorong agar JK secara legowo mau menyatakan mengundurkan diriCara ini lebih baik agar soliditas partai tetap terjaga, tidak terjadi perpecahan di tubuh Golkar“Artinya, jangan paksa Pak JK untuk turunLebih baik beliau turun dengan legowoKita beri karpet merah untuk beliau turunKalau ini ditempuh, maka tidak akan ada yang merasa tercederai,” ujar LeoKalau mekanisme ini yang terjadi, maka yang ada nantinya adalah munas dipercepat, bukan munaslub.
Skenario kedua, bila ternyata JK tidak mau legowo mengundurkan diri, maka terpaksa akan digelar munaslub“Jadi, plan B akan dipaksakan bila Pak JK tidak legowo untuk turunSoal siapa nanti yang menang, apakah kubu SP atau AAA, biar munaslub yang menentukan,” ujarnya anggota Koordinator Wilayah (korwil) Sumut DPP Golkar itu.
Saat dimintai ketegasan, apakah dengan demikian dirinya pendukung kelompok yang menghendaki percepatan penggantian JK, Leo menjawab, pada prinsipnya dirinya menjunjung tinggi konstitusi partai, dimana pergantian kepemimpinan digelar melalui munas yang sudah terjadwal“Tapi kita juga ingat jargon Pak JK, ‘lebih cepat lebih baik’Kalau itu bisa dilakukan, kenapa tidak?” ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS dan PKB Minta Tambah Menteri
Redaktur : Tim Redaksi