jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Wahju Satrio Utomo mengatakan pelayanan di bidang transportasi merupakan hal penting karena menjadi cerminan dari kemajuan suatu bangsa.
"Di mana pelayanan yang baik sesuai dengan standar keamanan nasional dan internasional menjadi hal yang wajib dipenuhi. Semua itu terkait ketersediaan SDM berkualitas yang berdaya saing tinggi," kata Wahju Satrio Utomo dalam keterangan persnya, Selasa (19/5).
BACA JUGA: Guru Harus Ciptakan Suasana Senang, Bukan Tegang
Karenanya, BPSDMP terus berupaya berupaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di bidang transportasi darat, laut dan udara.
Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap jasa transportasi di Tanah Air. Selain itu, standar pelayanan juga terus berkembang dan semakin tinggi.
BACA JUGA: Daerah Paling Jujur UN Bakal Diganjar Penghargaan dari Presiden
“BPSDMP berupaya mencetak SDM berkualitas melalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang kami naungi. Setiap tahun kami menambah jumlah taruna (peserta didik) untuk memenuhi kebutuhan transportasi,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Tommy ini menuturkan, pemerintah telah memiliki skenario membangun Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Terlebih, Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Jika dihitung kebutuhan SDM untuk dapat menghadapi skenario tersebut, generasi muda Indonesia tak perlu takut tidak mendapat pekerjaan.
BACA JUGA: Pakai US, SD Tak Kenal UN Lagi
“Dalam menghadapi MEA, tidak ada pembatasan untuk WNA berkerja di negara kita. Begitu pun sebaliknya. Jika orang Indonesia tidak mempersiapkan SDM dengan baik, maka hanya bisa menjadi penonton. Persaingan akan semakin ketat dan jika SDM Indonesia tidak mau menjadikan dirinya SDM yang prima, profesional, dan beretika, maka SDM Indonesia tidak mampu bersaing dengan SDM negara lain di ASEAN,” terangnya.
Tommy mengatakan negara maju seperti Jepang, Swiss, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya tumbuh bukan karena kekayaan alam atau penduduknya yang besar. Tapi, kerja keras, gigih serta penguasaan Iptek yang bagus.
“Dengan ilmu dan tekonologi tersebut, mereka bisa menciptakan berbagai produk teknologi sehingga mampu mempermudah kerja manusia. Dampak ikutannya adalah mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Dia menyebutkan lemahnya suatu bangsa karena kualitas SDM yang kurang baik.“Kita kurang kemampuan mematuhi dan mengajarkan dasar-dasar kehidupan yang memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi dan negara maju setara dengan bangsa lain,”imbuhnya.
Terkait dengan peningkatan SDM di bidang transportasi, BPSDMP membuka seleksi calon taruna transportasi untuk tahun ajaran 2015. Tahun ini, sebanyak 23 sekolah tinggi di bawah naungan BPSDMP akan menerima sekitar 2.800 taruna dari berbagai daerah di Tanah Air. Jumlah tersebut lebih banyak dari tahun sebelumnya 2.600 taruna
Seluruh lulusan sekolah menengah tingkat atas di Indonesia mendapat kesempatan ikut seleksi penerimaan calon taruna (sipencatar) dengan pendaftaran melalui kampus terdekat atau kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi mulai 30 Maret sampai dengan 1 Juni 2015.
“Untuk calon siswa bisa langsung mendaftar ke STIP di daerahnya masing-masing. Sementara bagi calon yang daerahnya tidak terdapat STIP bisa melakukan pendaftaran melalui kantor dinas perhubungan setempat. Semua terbuka dan seleksi akan dilakukan secara serentak,” terangnya.
Menurut Tommy, formasi penerimaan taruna baru tahun ini, paling besar ada di moda transportasi laut. Mereka bisa mengikuti program studi (prodi) nautika, teknika dan tata laksana.
Program Pendidikan Pelaut ada di STIP Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, PIP Makassar, PIP Sorong. Ada pula Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati (Banda Aceh), BP2IP Barombongan, dan BP2IP Tangerang.
Untuk moda transportasi udara, paling banyak menerima calon taruna nonpenerbang seperti STPI Curug. Tahun ini, hanya menerima taruna nonpenerbang dengan jurusan air traffic controller (ATC), teknik bandara dan komunikasi penerbangan.
“Khusus untuk taruna penerbang, hanya dibuka di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (LP3) Banyuwangi, Jawa Timur. LP3 Banyuwangi membuka taruna penerbang,” tandasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strateginya, Cukup Berhenti Menyontek
Redaktur : Tim Redaksi