Peluang Juara Semakin Besar

Selasa, 22 Juni 2010 – 03:07 WIB
LATIHAN - Tunggal putra Indonesia, Sonny Dwi Kuncoro, melakukan latihan resmi jelang turnamen bulutangkis bergengsi, Djarum Indonesia Open Super Series 2010 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
JAKARTA - Indonesia telah mampu mengakhiri paceklik gelar selama tahun iniPada perhelatan Singapura Super Series, Indonesia sanggup meraih satu gelar yang disumbangkan oleh Sony Dwi Kuncoro di tunggal pria.

Sony meraih gelar juara usai menundukkan pemain Thailand, Boonsak Poonsana, di partai puncak

BACA JUGA: Rudy Langsung Genjot Fisik

Peluang besar meraih gelar kembali terbuka pada Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS) yang digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, hari ini sampai Minggu (27/6) mendatang
Tanpa partisipasi para pebulu tangkis top Tiongkok, dan status sebagai tuan rumah, tentu ini menjadi modal berharga untuk meraih lebih banyak gelar.

"Ini kesempatan kita menang

BACA JUGA: Kunci Ada pada Stoner

Kondisinya sangat menguntungkan bagi anak-anak," ungkap Pelatih Kepala Pelatnas PB PBSI, Christian Hadinata, saat ditemui di Istora, kemarin (21/6)
"Apalagi, yang biasa mengambil gelar (Tiongkok, Red) tidak datang

BACA JUGA: Korut Tak Sekuat 1966

Istilahnya, gelar sudah disiapkan di depan mata," lanjutnya.

Kendati demikian, Christian yang juga mantan pemain ganda putra top itu meminta para pemain Indonesia tetap fokusKarena, sekali meremehkan lawan, akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

Pada kejuaraan ini, Indonesia memang berharap meraup lebih dari satu gelar, seperti yang dibukukan pada Singapura Super Series, 15-20 Juni laluTapi, di lihat dari peta kekuatan, menurut pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 11 Desember 1949 itu, ada tiga nomor yang paling berpeluangMasing-masing yaitu tunggal pria, ganda pria, dan ganda campuranPada tunggal pria, Indonesia masih mengandalkan Sony, Simon Santoso, dan pemain eks-pelatnas Taufik HidayatSecara khusus, Christian memuji penampilan Sony Dwi Kuncoro yang menurutnya tengah menemukan form terbaik.

Lalu, di ganda pria, menurutnya mantan pemain pelatnas Markis Kido/Hendra Setiawan memiliki kans besarSedangkan di ganda campuran, harapan masih disandangkan di puncak Nova Widianto/Liliyana NatsirPada Singapura Super Series lalu, duet Nova/Liliyana gagal meraih gelar, setelah pada partai puncak dijegal pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl"Nova/Liliyana punya peluang besar masuk finalTapi, ya, jangan jadi spesialis runner-up terus," ucapnya.

Kekalahan atas Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl memang disayangkanLiliyana Natsir yang ditemui di tempat terpisah mengatakan, di final Singapura Super Series, rivalnya itu bermain bagus, sehingga mampu mematikan permainannya dengan NovaTapi, dengan segala keuntungan yang dimiliki sebagai pemain tuan rumah, jika bertemu lagi, peluang menang mereka atas pasangan Denmark itu tetap terbuka lebarApalagi, dari 13 pertemuan, mereka unggul 9-4.

"Kami harus lebih siap kalau bertemu mereka lagiHarus diakui, mereka memang cukup menyulitkan kami," papar LiliyanaSebagai catatan, kekalahan di Singapura adalah kekalahan mereka kedua secara beruntunSebelumnya, mereka menyerah di final Kejuaraan Dunia tahun lalu di India(nar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepis Disharmoni di Ruang Ganti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler