Peluncur Granat Pesanan Brimob Tertahan, Ini Respons Polri

Sabtu, 30 September 2017 – 22:44 WIB
Kepala Korps Brimob Irjen Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (30/9) malam. Foto: Fania Seruyan/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri mengklarifikasi kabar tentang adanya senjata jenis stand alone grenade launcher (SAGL) impor pesanan Brimob yang masih tertahan di area kargo Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Juru Bicara Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, senjata yang baru datang itu memang pesanan Korps Bhayangkara.

Menurutnya, Polri merupakan pemilik sah senjata yang datang dengan diangkut pesawat carter Antonov AN-12 TB milik Ukraine Air Alliance itu. Meski demikian Setyo memastikan proses pengadaan senjata itu sudah sesuai prosedur.

BACA JUGA: Polri Anggap Video Polisi Latihan Pakai RPG Rekaman Basi

“Semuanya sudah sesuai dengan prosedur. Mulai dari perencanaan dan proses lelang. Kemudian proses berikutnya kemudian direview staf Irwasum (Inspektorat Pengawasan Umum Polri, red) dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, red),” ujar Setyo alam jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (30/9) petang.

Setyo menambahkan, pengawasan ketat itu meliputi pendataan, pengadaan dan pembeliannya yang dilakukan melalui pihak ketiga. “Hingga proses masuk ke Indonesia dan masuk ke pabean Soekarno-Hatta," sambung dia.

BACA JUGA: Tabrak Trotoar, Terlempar ke Parit, 1 Polri dan 1 TNI Tewas

Mantan Wakabaintelkam Polri ini mengatakan, pengadaan senjata juga sudah diketahui oleh Kepala Koprs Brimob Irjen Murad Ismail. Bahkan, Murah juga memberitahukannya ke Badan Intelijen Strategis(BAIS).

“Prosedurnya memang demikian, barang masuk dulu ke Indonesia kemudian untuk dikarantina dan dicek oleh BAIS TNI. Lalu dikeluarkan rekomendasi TNI," tutur Setyo yang didampingi Murad Ismail.

BACA JUGA: Kemenkominfo-Polri Harus Cekatan Tindak Situs Seperti Ini

Menurut dia, bisa saja BAIS dalam proses pemeriksaan tak mengeluarkan rekomendasi untuk meloloskan senjata pesanan Brimob itu. Namun, sambung Setyo, pembelian SAGL itu bukanlah yang pertama.

"Apabila dalam pengecekan tidak sesuai, maka dapat diekspor kembali, tetapi dalam pelaksanaanya tidak pernah seperti itu. Karena memang ini bukan kali pertama dengan barang sejenis," tambah dia.

Sebelumnya ada kabar beredar yang menyebut BAIS TNI menahan 280 SAGL kaliber 40 x 46 milimeter pesanan Polri yang akan dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Selain itu, masih ada 5.932 butir peluru SAGL yang juga tertahan.(nia/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Hanya BIN, 7 Instansi Ini Minta Senjata Api ke Polri


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler