"Itu peluru dari dalam negeri," ujar Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Ito Sumardi, usai upacara pembukaan latihan gabungan penanggulangan terorisme (Gultor) di Silang Monas, Jakarta, Kamis (11/3).
Selain dari Pindad, peluru lainnya juga diduga berasal dari berbagai sumber
BACA JUGA: AJI Minta Radio Era Baru Tidak Ditutup
Ito memperkirakan, bisa saja ada yang diselundupkan dari luar negeri, atau sisa-sisa aktivitas GAM duluNamun demikian, dengan ditemukannya amunisi peluru dan senjata tajam, Kabareskrim mengaku belum menemukan adanya perubahan pola serangan yang bakal dilakukan
BACA JUGA: Tanggulangi Teroris di Objek Vital
Misalnya saja, perubahan pola menjadi penyanderaan seperti yang dilakukan kelompok teror di Mumbai, India, beberapa waktu laluBACA JUGA: 11 Aksi Demo Warnai Jakarta
Kita belum ke sanaMasih kita kembangkan nanti," paparnya.Dikatakan Ito pula lebih jauh, dalam hal ini yang membuat polisi terbantu, adalah peran serta masyarakat Aceh dalam menangkap komplotan bersenjata ituMenurutnya, ini menunjukkan adanya ketidakberpihakan masyarakat kepada kelompok yang sempat menewaskan tiga personil polisi (dalam operasi) itu"Tokoh (dan warga) masyarakat ingin Aceh damai, (namun) ternyata ada jaringan teroris yang selama ini kita cari," tambahnya(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CICAK Tagih KPK soal Zero Tolerance
Redaktur : Tim Redaksi