BACA JUGA: 11 Aksi Demo Warnai Jakarta
Sebagai lokasi latihan, ditentukan sasaran objek-objek vital di DKI Jakarta dengan skenario pembebasan sejumlah sandera di beberapa wilayah seperti gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Hotel Borobudur, Bandara Soekarno Hatta, Oil Reg di Kepulauan Seribu, Hotel Mercure dan sebuah Kapal Tanker, berbendera asing, di lepas pantai JakartaDi lokasi ini para teroris diskenariokan menyandera puluhan warga termasuk warga negara asing
BACA JUGA: CICAK Tagih KPK soal Zero Tolerance
Tuntutan mereka, meminta pemerintah membebaskan semua tahanan terorisme yang adaBACA JUGA: Hari Ini, Udju Djuhaeri Mulai Diadili
Skenario ini, dibuat mengantisipasi perubahan pola serangan teror seperti yang terjadi di Mumbai, India, beberapa waktu lalu.Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyebut bahwa latihan gabungan untuk mensinergikan satuan terror yang dimiliki TNI dan PolriHal ini disebabkan karena tantangan aksi teror ke depan yang diperkirakan semakin beragam"Bangsa ini tidak boleh kalah dari terorisme," tegasnya dalam upacara pembukaan latihan penanggulangan teror di Silang Monas, Kamis (11/3)
Kapolri, kekompakan dan sinergitas anatar TNI dan Polri sebagai kunci utama pencegahan aksi teror itu di Indoensia"Latihan gabungan ini merupakan bukti sikap TNI/Polri, yang tidak mau kompromi terhadap terorisme," jelasnya.
Dalam latihan ini Polri menerjunkan satuan Intelejen, Densus 88/Anti Teror, Pusident, Puslabfor, Korps Brimob, DVI Pusdokes, Samapta, Poludara, Polantas, Pamobsus, Polair, Humas dan Binamitera.
Sementara dari TNI, ikut serta Bais TNI, Satintel Kotamaops TNISelain itu Satuan Gultor TNI yang hadir Sat 81/Gultor TNI AD, Denjaka TNI AL, Den Bravo 90 TNI AU.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumpak dan Bibit Bantah Voting Kasus Century
Redaktur : Tim Redaksi