jpnn.com - MALANG - Pembubaran tim Persema sudah diputuskan manajemen. Langkah tersebut diambil setelah manajemen Persema lelah dengan tidak adanya kepastian soal banding diskualifikasi ke Komisi Banding (Komding) PSSI.
Dengan bubarnya tim, manajemen akan mengembalikan seluruh pemain muda ke klub yang bermain di kompetisi internal Pengcab PSSI Kota Malang. Sedangkan sejumlah pemain senior seperti Muhammad Kamri dan Agung Dwi Jaksono dibebaskan mencari klub baru.
BACA JUGA: Arema IPL Tuntut Laga Tunda
Pemain yang berasal dari klub internal PSSI Kota Malang sengaja dikembalikan ke klub masing-masing dengan harapan mereka tetap bisa bermain. Jadi, mereka tidak sampai kehilangan sentuhan bermain bola atau kehilangan atmosfer pertandingan. Dengan membela klub masing-masing, mereka masih bisa bertanding karena kompetisi internal PSSI Kota Malang masih digelar.
"Sekarang kami masih mengkaji penyerahan pengelolaan Persema ke PSSI Kota Malang. Setelah itu, pemain dikembalikan ke klub," ujar Asisten Manajer Persema Dito Arief kemarin (25/9).
Ketika pembentukan tim dulu, Persema memang merekrut sejumlah pemain muda di klub PSSI Kota Malang. Dari PS Djagung, misalnya, ada Ahmad Fatoni dan Yogi Syaiful Rizal. Ardi Yuniar, Wimbardi Anhar, Joko Suprianto dari PS Stiemara. Didik Aryanto datang dari PS Presma. Sedangkan Pandi Widiarto dari PS UMM dan Dicky Prayoga dari PS Gajayana.
BACA JUGA: Gandoli Pemain ke Timnas
Sebelum dibubarkan, sejumlah pemain muda dari klub PSSI Kota Malang sudah keluar terlebih dulu. Namun, mereka tidak kembali ke klubnya, melainkan membela klub lain. Pieter Mandibodibo dan Johan Yudha Asmawan yang berasal dari PS Stiemara kini bermain di klub divisi satu nasional PS Persis Sorong Selatan.
Selain mereka, ada dua pemain yang sebelumnya juga hengkang. Jodi Kustiawan kini membela PS Martapura (divisi satu nasional) dan bek senior Irfan Raditya berlabuh di klub IPL Pro Duta. Jauh sebelumnya, Kim Jeffrey Kurniawan juga keluar dan tampil di klub Liga Thailand.
BACA JUGA: Timnas U-16 Keok di Laga Perdana
Dengan kembali bergabung di klub, Dito berharap kemampuan pemain muda tetap bisa dimonitor PSSI Kota Malang. Maklum, dia menilai kemampuan mereka bagus. Namun, kemampuan mereka akhirnya tidak bisa maksimal lantaran Persema terkena sanksi diskualifikasi. "Tapi kami akan semakin senang jika para pemain mendapatkan klub yang bermain di liga profesional, " kata pria yang juga merangkap sebagai plt CEO Persema ini.
Selain sanksi diskualifikasi, Persema jauh-jauh dari sudah kena sanksi degradasi ke divisi tiga. Hukuman degradasi yang diputuskan PSSI dalam kongres luar biasa (KLB) 15 Maret itu disebabkan pembelotan Persema dari ISL ke IPL pada 2010 lalu.
Karena degradasi ke divisi tiga itu pula, manajemen Persema berancana menyerahkan pengelolaan kepada PSSI Kota Malang. Manajemen menilai PSSI Kota Malang lebih berhak mengelola Persema jika tampil di liga amatir. (gus/yn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Telat Ronaldo Beri Madrid Kemenangan
Redaktur : Tim Redaksi