jpnn.com, TULUNGAGUNG - Korban miras oplosan Kafe Bengawan di Bulusari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jatim, bertambah.
Kali ini seorang pemandu lagu alias purel bernama Opi tewas setelah dirawat di rumah sakit kemarin (12/8).
BACA JUGA: Pergi Bawa Golok Masih Juga Dirampok, Ngeri! Tangan Nyaris Putus
Jadi total ada empat orang tewas yang diduga overdosis miras oplosan yang dijual Temi. Sedangkan, satu purel masih dirawat di rumah sakit swasta di Kota Kediri.
Informasi dari Kepala Desa Bulusari, Kecamatan Kedungwaru, Pramudiarto mengatakan, berdasarkan info dari pemilik warung makanan di sekitar Cafe Bengawan di Desa Bulusari, yang saat itu dirinya mengumpulkan informasi tentang keberadaan pemilik café tersebut, diberi tahu ada satu lagi korban akibat miras dari cafe tersebut.
BACA JUGA: Tujuh Siswa SD jadi Korban Permen Tengkorak
“Pagi ini (kemarin) saya mendapat kabar, satu lagi purel bernama Opi meninggal dunia. Sebelumnya ada Aziz, Pipi dan Supriyadi yang tewas, sehingga total ada 4 korban sampai saat ini,” ungkap Pramudiarto melalui telepon kemarin (12/8).
Tentang kejelasan alamat Opi, Kades Pramudiarto mengaku tidak tahu. Sebab para pedagang di sekitar kafe memiliki kenalan jaringan atau grup purel yang biasa makan di tempat warung tersebut.
BACA JUGA: Dor! Dor! Bos Sate Madura Diberondong
Namun, ketika pemilik warung ditanya tentang alamat rumah pemandu lagu, pemilik warung mengatakan pemandu lagu selalu tak memberitahu alamat tempat tinggal asli ke warga.
“Tentu saya tak tahu alamat Opi yang meninggal tersebut. Sebab para purel di cafe tersebut merupakan pendatang ke desanya selalu pulang dan pergi tanpa izin. Mereka tak pernah titip KTP ke desa bahkan ke RT pun juga tidak pernah,” jelas Pramudiarto.
Sementara itu, Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto melalui Kanit Reskrim Aiptu Daroji mengatakan, informasi dari penyelidikan di lapangan, Opi sebelum meninggalkan TKP sempat minum air kelapa di warung dekat kafe pada Selasa (8/8).
“Saat itu sekitar pukul 18.00 korban keluar dari café dan langsung minum air kelapa dalam jumlah banyak di warung dekat cafe. Hal itu dilakukan untuk menetralkan alkohol di tubuh. Lalu korban meninggalkan lokasi, dan berdasarkan informasi dari pemilik warung makanan sekitar kafe purel tersebut, (Opi) meninggal dunia,” jelasnya.
Dia mengatakan, sekarang pihaknya sedang pencarian data terkait pemilik cafe yang masih buron.
“Tentu kami ingin mencari keberadaan Temi untuk meminta keterangan. Namun saat kami cari di lokasi tidak ada, sedangkan cafe ditutup,” katanya.
Seperti diberitakan, warga Desa Bulusari, Kecamatan Kadungwaru, dibikin heboh dengan kabar kematian tiga orang, akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Mereka yang tewas itu setelah pesta di Kafe Bengawan di desa setempat.
Informasi dihimpun di lapangan, kejadian bermula saat pesta miras oplosan selama 2 hari berturut-turut pada Senin (7/8) dan Selasa (8/8) di Kafe Bengawan.
Ada lima orang yang turut mabuk. Yakni Sp, warga Desa Bulusari, Az, Pipi, warga Kabupaten Blitar, Op, dan Nn hingga kini belum diketahui keberadaannya. Sebab pascakejadian menghilang. (c1/and)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bongkar Pabrik Miras Oplosan Berkedok Usaha Travel di Pekanbaru
Redaktur & Reporter : Soetomo