jpnn.com, KUTAI TIMUR - Sedikitnya tujuh siswa SD 011 Sangatta Utara, Kutai Timur, Kaltim, menjadi korban permen berbentuk tengkorak.
Beruntung bisa diselamatkan. Mereka hanya pusing, muntah merah, lemas, dan keringat dingin.
BACA JUGA: Dor! Dor! Bos Sate Madura Diberondong
Yang menjadi korban ialah M Riski, M Surya Triatmojo, M. Andi Akbar, Lutfia Cista, Rifka, Ayyira, dan Siti Aisah.
Kepala UPTD Puskesmas Sangatta Utara, Priskila Rabok mengatakan semua siswa tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Pria yang Mencabuli Anak Tirinya
Salah satu pertolongan pertama ialah memberikan obat anti mual dan pusing. Selang beberapa menit, mereka semua berhasil pulih meskipun butuh istirahat yang cukup.
"Jadi sekitar pukul 11.30 wita, siswa itu datang beserta guru ke Puskesmas. Semua mengaku pusing dan mual setelah makan permen keras. Sampai akhirnya muntah-muntah. Syukurnya, setelah kami tangani bisa sehat kembali," ujar Priskila.
BACA JUGA: Bangun Tidur Langsung Dibacok Perampok, Istri Juga, Crass!
Saat ini tujuh siswa SD itu sudah dibawa keluarga masing-masing. Kesehatan mereka harus dipulihkan kembali seperti biasa. Sedangkan sisa permen disita untuk dijadikan barang bukti oleh Polres Kutim.
"Menurut keterangan siswa, permen ini memiliki rasa manis dan lama-lama berubah menjadi rasa obat. Kami tidak tahu mengandung apa. Mengandung narkoba atau tidak, kami serahkan kepada yang berwajib. Bahkan Dinas Kesehatan akan mengujinya ke lab," terangnya.
Hal senada juga diutarakan oleh salah seorang guru SD 011 bernama Nurul Hidayah. Dia mengaku permen tersebut bersumber dari salah seorang siswanya.
Sisiwa inilah yang membagikan kepada beberapa temannya. Ada yang dijual seharga Rp 1.000 dan dibagi secara gratis.
"Siswa ini memperoleh permen tersebut dari neneknya yang berjualan di kantin sekolah Cendikia Jl. H. Masdar Kecamatan Sangatta Utara," katanya, seperti diberitakan Bontang Post (Jawa Pos Group).
Sementara itu, Unit IV opsnal Sat Intelkam Polres Kutim, Ipda Made Arya Swadana mengaku akan menyita terlebih dahulu permen tengkorak tersebut. Mengenai kandungannya, ia enggan berkomentar banyak.
"Kami belum bisa pastikan apa kandungannya. Mau diperiksa dulu. Hanya saja, kami mengimbau orang tua untuk waspada terhadap jajanan saat ini. Terlebih tidak diketahui asalnya. Selain itu kami juga akan melakukan sosialisasi terhadap permen ini kepada sekolah," kata Made ditemui di Puskesmas Sangatta Utara. (dy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dodi Bawa Samurai Kejar Teman Sendiri, Crass!
Redaktur & Reporter : Soetomo