jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo meluncurkan tiga 'kartu sakti' untuk masyarakat Indonesia yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Pemanfaatan ketiga kartu itu akan diperluas pada tahun depan.
"Siapa yang terima manfaat diperluas 2015. Kalau dulunya tunawisma, bayi yang baru lahir belum dapat manfaat akan mendapatkannya nanti," kata Juru Bicara PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari dalam diskusi "Menguji Kartu Sakti" di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/11).
BACA JUGA: Dukung Kemendagri, Wapres Anggap Kolom Agama Tak Perlu Diisi
Menurut Eva, pemberian KIS, KIP, dan KKS kepada masyarakat merupakan bagian dari merealisasikan janji Jokowi pada saat kampanye. Anggaran yang digunakan, sambung dia, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah dibuat pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"APBN yang kita pakai adalah yang buatan Pak SBY. Gunakan peta-peta yang dibuat Pak SBY kemudian dimodifikasi," ujar Eva.
BACA JUGA: Eva Kusuma Sebut Kartu Sakti Modifikasi dari Program Lama
Eva menjelaskan penggunaan APBN yang dibuat SBY karena Jokowo belum bisa merombak APBN. "Sebagai pemerintahan yang baru dituntut apa yang harus dilakukan, tidak mungkin menunggu fiskal anggaran mendatang yang dibuat Jokowi," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Agung Minta Ical Fair Play
BACA ARTIKEL LAINNYA... PTUN Tunda SK Menkumham, SDA Tetap Ketum PPP, Romy Sekjen
Redaktur : Tim Redaksi