MALANG - Dinas Kesehatan Pemkab Malang siap mengirimkan masker bila abu Semeru terus mengguyur Desa Gubug Klakah Kecamatan PoncokusumoMasker yang dipersiapkan untuk bencana letusan sudah dikirim ke desa-desa
BACA JUGA: Buruh Pabrik Kesurupan Massal
Masker saat ini sudah disimpan di Polindes Gubug Klakah sambil menunggu situasi darurat.Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Malang H
BACA JUGA: Kepri Sulit Hindari Dollar
Jumlah itu adalah stok masker yang disediakan pada Polindes di kawasan rawan dampak abu SemeruBACA JUGA: Jelang Puasa, Miras Makin Marak
“Masker dibagikan bila kondisi sudah mendesak,” tegas MFauzi kepada wartawan.Lantaran hanya bisa dibagikan ketika kondisi mendesak maka yang lebih tahu penggunaannya adalah kepala desa setempatNantinya kades yang berhak menentukan perlu tidaknya pembagian maskerBila dirasa perlu maka Polindes diperbolehkan membagikan langsung“Pembagian masker bisa dilakukan atas perintah kades bila kondisi dirasa sudah mendesak,” tegasnya.
Fauzi meminta agar warga mengurangi aktifitas keluar rumah untuk menghindari dampak abu Semeru pada kesehatanSelain bisa menimbukan penyakit pernafasan, abu Semeru juga berbahaya untuk penglihatanYang paling aman adalah keluar rumah mengenakan masker dan kaca mata. “Kalau maskernya kurang maka Dinas akan segera mengirimkan,” tegas Fauzi.
Sementara itu, Ali Usman (30 tahun) warga RT 7 RW 1 Desa Gubug Klakah menginformasikan bahwa abu Semeru masih menerpa desaHanya saja, abu turun dengan intensitas lebih kecil dibanding hari pertama Kamis (23/6) yang besarMenurut personel Tagana itu, kemarin malam abu masih turun tipis di desa Gubug Klakah.
”Saya masih ada sisa masker jatah Tagana, sebagian sudah saya bagikan terutama ke anak-anak, saat ini abu masih turun tipis,” ujar Ali kepada Malang Post (grup JPNN).
Seperti diberitakan Malang Post, selama sekitar satu jam, Desa Gubug Klakah Kecamatan Poncokusumo diguyur hujan abu dari letupan Gunung Semeru pada Kamis (24/6)Hujan abu yang lebih mirip gerimis itu turun sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.00 WIBFenomena alam itu memaksa pengendara mengenakan masker dan penutup mata dan petani mempercepat pekerjaan di ladang.
Hujan abu di Gubug Klakah sebenarnya terjadi sejak Rabu (22/6) malam dengan intensitas kecilGuguran abu turun sebelumnya didahului suara letupan yang diperkirakan warga berasal dari Gunung SemeruGunung yang memiliki puncak Mahameru itu memang dalam status waspada, hal itu diduga memicu hujan abu dengan intensitas tinggi sekitar pukul 09.00.(ary/lim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alquran Salah Cetak Beredar di Tarakan
Redaktur : Tim Redaksi