Pembangunan di Banten Baik, tetapi Kemiskinan Ekstrem Perlu Diperhatikan

Jumat, 08 April 2022 – 23:09 WIB
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro. Foto: Puspen Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Suhajar Diantoro mengapresiasi pembangunan di Provinsi Banten sepanjang 2021 hingga semester awal 2022.

Dia mengatakan realisasi belanja Provinsi Banten termasuk di atas rata-rata.

BACA JUGA: Kemendagri Dukung Kebijakan Penganggaran Gaji PPPK dalam APBD

"Pesan Pak Mendagri terhadap capaian di Banten, laju pertumbuhan lebih tinggi dari nasional. Tingkat pengangguran terbuka juga semakin menurun," kata Suhajar, dikutip dari keterangannya, Jumat (8/4).

Namun, dia menyebut realisasi pendapatan Provinsi Banten masih di bawah rata-rata.

BACA JUGA: 2 Pria Ini Pencuri Mobil, Rekannya Masih Berkeliaran, Waspada Modusnya

Selain itu, Suhajar juga mengungkapkan rata-rata masyarakat di Banten berpenghasilan Rp 36 ribu per hari dan sebanyak 334 ribu orang tergolong miskin ekstrem.

Untuk itu, pejabat Kemendagri itu meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menyuplai data produk domestik regional bruto.

BACA JUGA: Pembangunan Sirkuit Formula E Jakarta Tercepat di Dunia

"Apabila ada suatu daerah yang rakyatnya mendapat di bawah 15 persen produk domestik regional bruto, maka itu rakyatnya berpotensi melakukan tindak kriminal karena kemiskinan tinggi," ujar Suhajar.

Dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 2,3 persen di Banten, Suhajar mengingatkan pemerintah provinsi untuk memperhatikan persoalan stunting.

"Di Kabupaten Pandeglang, prevalensinya 37,8 persen menduduki posisi nomor 26 dari 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi," tandas Suhajar. (mcr9/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gotong-royong Mendorong Pembangunan Indonesia Melalui Siak Hijau


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler