jpnn.com - JAKARTA - Nasib pembangunan jalan Tol Trans Jawa sampai kini masih mengambang. Pasalnya pemerintah belum menuntaskan pembangunan tol yang membentang dari Cikampek sampai ke Surabaya itu.
Sehingga, dipastikan Lebaran tahun depan kemacetan masih akan terjadi di jalur-jalur vital seperti pantura.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Djoko tidak menampik jika pembangunan Jalan Tol Trans Jawa terus molor. Hal itu disebabkan lambatnya pembebasan lahan.
BACA JUGA: Faisal Basri Sebut Orang Miskin Karena Harga BBM Naik Hanya Mitos
"Trans Jawa pembangunannya masih terhambat pembebasan tanah. Ada beberapa titik di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang sulit dibebaskan," ujarnya.
Di Jawa Tengah, salah satu ruas yang sulit dibebaskan yakni Pejagan-Semarang. Sampai saat ini ruas yang panjangnya 144,2 km belum ada progresnya. Djoko menjelaskan warga meminta ganti rugi di atas harga tanah yang ditetapkan.
BACA JUGA: Subsidi Justru Membuat Kelas Menengah Paling Rugi
Sampai saat ini tim appraisal pun masih melakukan negosiasi dengan warga. "Kami ikuti prosedurnya saja. Pokoknya terus negoisasi," jelasnya.
Dari data yang dihimpun, pembebasan lahan itu sudah dilakukan sejak 2008. Akan tetapi progresnya sangat lambat. Sampai saat ini pembebasan lahan seksi I di ruas Batang-Pemalang baru mencapai 2,84 persen. Sedangkan seksi II belum dimulai. Padahal anggaran yang sudah dikeluarkan untuk membebaskan tanah mencapai Rp 2 miliar
Sedangkan di Jawa Timur, pembebasan lahan terhambat di daerah Gempol Pandaan. Djoko mengatakan ada salah satu pemilik lahan yang belum mau melepaskan tanahnya. Dia menjelaskan, saat ini Kementerian PU sedang mendesak Bupati Pasuruan untuk segera menyelesaikan permasalahan itu. "Kini bupati masih melakukan renegoisasi dengan pemilik lahan," jelasnya.
Lambatnya pembebasan lahan itu membuat Kementerian PU tidak bisa memastikan kapan jalur Trans Jawa bisa digunakan. Awalnya Jalan Tol sepanjang 615 km itu ditargetkan rampung 2014.
Namun, karena pembebasan lahannya sulit, target itu diundur pada 2017. Ketika ditanya Djoko kapan kepastian proyek itu selesai, Djoko terkesan enggan menjawab. "Saya belum tahu pastinya kapan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Ahmad Ghani Ghazali mengatakan saat ini Kementerian PU sedang merampungkan salah satu ruas jalan Tol Trans Jawa. Yakni Cikampek menuju Palimanan. Ghani memastikan bahwa tahun depan ruas sepanjang 116 km itu sudah bisa dilewati kendaraan.
Menurut Ghani dengan tuntasnya ruas Cikampek-Palimanan, maka jalur itu akan bisa dilewati saat mudik Lebaran tahun depan. Keberadaan jalur itu nantinya bisa mengatasi kemacetan yang ada di Simpang Jomin dan Cikopo. "Tidak ada lagi kemacetan di Simpang Jomin dan Cikopo tahun depan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ghani mengatakan untuk ruas-ruas yang lain kini Kementerian PU masih berusaha untuk mempercepat pembebasan lahan. Menurut dia, sampai kini pembebasan lahan baru mencapai 78,1 persen.
BACA JUGA: HET Elpiji 3 Kilogram Diusulkan Naik
Mulai dari Cikampek-Palimanan 116 km, Pejagan-Pemalang 57,5 Km, Semarang-Solo 69,2 Km, Solo-Ngawi 49,5 Km. Selain itu Ngawi-Kertosono 49,5 Km, Kertosono-Mojokerto 40,5 Km dan Mojokerto-Surabaya 36 Km. (aph/end)
Tentang Tol Trans Jawa 9 ruas
Ruas Panjang
1. Cikampek-Palimanan 116 km
2. Pejagan-Pemalang 58 km
3. Pemalang-Batang 39 km
4. Batang-Semarang 75 km
5. Semarang-Solo 73 km
6. Solo-Ngawi 90 km
7. Ngawi-Kertosono 87 km
8. Kertosono-Mojokerto 41 km
9. Mojokerto-Surabaya 36 km
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dobel Track Selatan mulai 2015
Redaktur : Tim Redaksi