Pembataian Etnis Rohingya Bentuk Nyata Radikalisme oleh Negara

Sabtu, 02 September 2017 – 20:22 WIB
Arwani Thomafi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, REMBANG - Ketua Fraksi PPP di MPR Arwani Thomafi mengeluarkan pernyataan keras menyikapi pembataian terhadap etnis Rohingya di Rakhine Myanmar. Menurut dia, tragedi itu bentuk nyata radikalisme oleh negara.

Hal itu disampaikan Arwani saat berbicara dalam Halaqoh Ulama di Pesantren Alhamidiyyah Lasem, Rembang, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/9).

BACA JUGA: Ironis, Penerima Nobel Perdamian Justru Diam saat Muslim Rohingya Dibantai

Arwani menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Myanmar saat ini adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang menyedihkan. Terjadi pelanggaran HAM berat yang mengarah pada genosida etnis tertentu.

Krisis dan tragedi di Myanmar itu merupakan ujian bagi para tokoh dan negara-negara yang gemar berceramah tentang HAM, kesetaraan dan persaudaraan manusia.

BACA JUGA: Sepekan Kekerasan di Rakhine: 399 Tewas, 38 Ribu Mengungsi

Sekaligus ujian tentang kegunaan dari persatuan ASEAN bagi perlindungan manusia-manusia yang ada di dalamnya

"Ini bentuk nyata dan sempurna radikalisme yang dipraktikkan oleh negara. Jika hal ini dibiarkan terus maka secara khusus jelas akan mengganggu stabilitas kawasan ASEAN," ucap Arwani.

BACA JUGA: Tak Ada Tempat Aman Bagi Etnis Rohingya

Karena itu, anggota Komisi I DPR RI ini mendorong pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mengusulkan pertemuan di internal ASEAN khusus merespons tragedi Rohingya ini.

Sebab, katanya, perlu ada tindakan nyata dari negara-negara ASEAN atas peristiwa yang terjadi menimpa etnis Rohingya.

Karena salah satu tujuan berdirinya ASEAN yakni memelihara perdamaian dan stabilitas regional di kawasan ASEAN. Peristiwa yang menimpa Rohingya jelas telah merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Bila memang Myanmar terbukti tidak lagi menerapkan prinsip universal dan keluar dari spirit ASEAN, maka negara itu harus dikeluarkan dari ASEAN. Upaya ini memberi pesan penting bagi dunia internasional bahwa negara-negara di kawasan ASEAN menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian," tegasnya.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia perlu terus meningkatkan upaya memberikan bantuan obat-obatan dan makanan.

Serta, mendorong gagasan tentang pendirian sebuah institusi atau mekanisme pendanaan global untuk pengungsi Rohingnya.

"Bersamaan dengan itu harus ada upaya menyelesaikan akar dari krisis Rohingya ini, yaitu ekslusi dan diskriminasi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar," pungkas Arwani.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rohingya Semakin Memilukan, Di Mana Aung San Suu Kyi?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Myanmar  

Terpopuler