jpnn.com, JAKARTA - Beban masyarakat makin berat. Minyak goreng langka hingga naiknya harga berlipat-lipat.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Mahasiswa Desak Presiden Stabilkan Harga Minyak Goreng
Kini, pembelian gula pasir mulai dibatasi.
Berdasar pantauan JPNN.com di Aneka Buana, Pondok Labu, pembelian gula pasir merek Gulaku dibatasi maksimal 2 kilogram.
BACA JUGA: Masalah Migor Tak Kunjung Tuntas, Politikus PDIP Usul Pemerintah Bentuk Satgas Minyak Goreng Â
Sementara itu, merek lainnya tidak dibatasi.
Harga Gulaku dan merek lain tetap sama Rp 13.500 per kilogram.
BACA JUGA: Cara Efektif Mengantisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, Begini
Namun, dari ketersediaan barang, stok Gulaku memang terbatas dibandingkan merek lain.
Pembatasan gula pasir ini menimbulkan tanda tanya di kalangan konsumen.
Mengapa menjelang Ramadan, masyarakat dihadapkan dengan kelangkaan dan kenaikan harga.
"Jangan-jangan ini tanda gula pasir mau langka lagi dan kemudian melambung harganya," kata Rini S., salah seorang konsumen kepada JPNN com, Sabtu (26/3).
Karyawati salah satu perusahaan swasta di Jakarta itu heran sekelas Gulaku bisa membatasi pembelian, padahal produsen besar.
Jika perusahaan besar mulai membatasi, lanjutnya, pertanda pasokan akan terus berkurang hingga terjadi kelangkaan dan harga melambung lagi.
"Masyaallah, kenapa masyarakat dibuat susah terus," ucapnya.
Salah seorang karyawan Aneka Buana Pondok Labu yang dikonfirmasi mengenai pembatasan itu mengungkapkan, bukan pihak toko yang membatasi.
Namun, pihak penyuplai Gulaku membatasinya.
"Saya juga enggak tahu kenapa dibatasi," ujar karyawan Aneka Buana yang tampak menata gula pasir merek lain.
Sementara itu, salah seorang kasir Aneka Buana mengungkapkan, pembatasan pembelian gula pasir sebenarnya terjadi sejak kelangkaan minyak goreng.
Pasokan Gulaku dibatasi sehingga pembelian juga demikian.
"Masyarakat memang banyak membeli Gulaku, cuma enggak boleh lebih dari 2 kilogram," ucap petugas kasir ini. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Mendesak Pemprov DKI Gelar Operasi, Anak Buah Anies Baswedan Menjawab Begini
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mesya Mohamad, Tarmizi Hamdi