jpnn.com, TARAKAN - Polres Tarakan, Kalimantan Utara, masih mengusut beredarnya video heboh adegan asusila dua bocah di sebuah rumah bertingkat di Kelurahan Karang Rejo.
Adegan tersebut terekam kamera smartphone berdurasi 16 detik dan menyebar di masyarakat.
BACA JUGA: Parah! Guru Ciumi Siswi di Kelas, Lantas...
Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Chairul Yusuf, mengungkapkan penyelidikan difokuskan pada pembuat dan penyebar video pertama kali.
Sebab, penyebaran video tersebut ada kaitannya dengan Undang-Undang ITE.
BACA JUGA: Polisi Usut Pria Baju Kotak-kotak Sok Jagoan di TPS
“Kami masih dalami dulu. Jadi belum ada yang kami tentukan tersangka,” ujar Chairul, Rabu (22/3).
Dia juga menegaskan terus bergerak cepat menyelidiki kasus video asusila tersebut, meski tidak ada laporan dari warga.
BACA JUGA: Legislator Diduga Punya Anak dari Hubungan Gelap
Pasalnya, video yang sudah tersebar dinilai telah meresahkan warga.
Pihaknya pun sudah memanggil orangtua dari bocah yang ada di video untuk dimintai keterangan. Sementara untuk pembuat dan penyebar video, masih dicari.
Sementara berdasarkan keterangan orangtua dari bocah itu yang diperoleh pihak kepolisian, keduanya mengalami tekanan psikis. Bahkan sempat tidak mau sekolah karena menanggung malu.
Untuk mengambalikan kepercayaan diri keduanya, sudah dilakukan pembicaraan antara Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk rencana rehabilitasi.
Di pihak lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan M Ilham Nor menyesalkan peristiwa tersebut. Namun, pihaknya berupaya agar hal itu tidak terulang lagi.
“Saya segera mencari tahu, anak ini sekolah di mana dan tinggal di daerah mana? Setidaknya kami pasti akan melakukan upaya. Pertama pembinaan. Kami berharap apa yang tersebar di video ini menjadi pukulan yang cukup heboh di dunia pendidikan,” ujarnya, seperti diberitakan Berau Post (Jawa Pos Group).
Ilham juga berharap video asusila dua bocah tersebut tidak tersebar semakin luas di masyarakat.
Ini demi menghindari dampak yang bisa dirasakan pelaku maupun korban asusila. (mrs/fen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Mengaku Terima Laporan Ada PNS Main Perempuan
Redaktur & Reporter : Soetomo