Pembunuh di Bongkaran Ditangkap di Palembang

Sabtu, 16 April 2016 – 21:42 WIB
Ilustrasi. Foto: Dok.JPNN

jpnn.com - SETELAH menjadi buronan selama dua bulan, akhirnya pelaku pembunuhan seorang pria tanpa identitas dengan ciri khas berambut gaya punk rock akhirnya tertangkap juga. 

Pelaku yang bernama Anton Oktawiyansah, 21, disergap petugas yang memburunya di sebuah gubuk kecil di tengah hutan di Sumatera Selatan pada Rabu malam (13/4).

BACA JUGA: 9 Figur Kuat Rebutan Daftar ke Partai Berlambang Banteng Moncong Putih

Kanit Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Ari Cahya Nugrana mengatakan identitas pelaku diperoleh tak lama setelah kejadian pembunuhan itu. Identitas pelaku didapatkan dari keterangan beberapa saksi mata pembunuhan itu, yakni warga sekitar Jembatan Tinggi Bongkaran Tanah Abang Jakarta Pusat. 

Polisi saat ini memperoleh nama Anton Oktawiyansyah sebagai pelaku pembunuhan yang kerap menodong di sekitar lokasi kejadian. Tim reserse beranggkotan tujuh petugas langsung dibentuk khusus untuk memburu pelaku.

BACA JUGA: Terbelit Korupsi, Dua Pejabat Dinas BMSDA Diperiksa

Sepekan lalu didapat informasi kalau Anton bersembunyi tengah hutan yang berlokasi tak jauh dari Desa Suban, Muara Enim, Palembang.  ”Yang bersangkutan ditangkap ketika bersembunyi di dalam gubuk milik seorang kakek bernama Samsul yang sehari-harinya bekerja sebagai penyadap karet, lokasinya di tengah hutan garapan,” terang Ari di Mapolda Metro Jaya, seperti dikutip dari Indopos (Jawa Pos Group).

Saat ditangkap, polisi menyita  satu  ponsel merek Nokia warna biru dan uang tunai Rp370 ribu, termasuk satu stel pakaian yang dikenakannya saat membunuh korban. Begitu ditangkap. 

BACA JUGA: Pria yang Tantang Ahok Duel Itu Ternyata Memang Auditor BPK

Anton yang warga Talang Baru Kota Bumi Lampung Utara langsung digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi kini tengah memburu satu pelaku lain yang merupakan teman Anton dalam membunuh korban.  

”Tersangka masih diperiksa, dia dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” ujar Ari juga. Kepada penyidik, pelaku mengaku terpaksa menghabisi nyawa korban lantaran melawan saat ditodong. 

Anton juga mengaku, usai membunuh korban dirinya langsung kabur ke Terminal Kalideres lalu melanjutkan perjalanan ke Terminal Merak Banten. Dari terminal Merak dia menumpang bus untuk pulang ke kampungnya di Lampung Utara. Tiga hari di Lampung Utara, dia kabur lagi ke Sumatera Selatan hingga tertangkap dua hari lalu

Kejadian pembunuhan ini terjadi pada Kamis dini hari (11/2) puklul 03.30. Menjelang dibunuh, korban terlihat baru saja selesai nongkrong bersama dua orang temannya pria dan seorang wanita di sebuah warung minuman di kawasan Bongkaran itu.

Setelah nongkrong di warung, korban sendirian berjalan kaki hendak pulang. Namun saat melintas di atas Jembatan Tinggi Bongkaran Tanah Abang, Anton dan temannya mencegat korban. Keduanya lantas menodong korban dengan sebilah pisau. Kontan korban melawan, hal ini membuat pelaku Anton yang memegang pisau langsung menusuk korban bertubi-tubi. 

Sedangkan pelaku lain menendang tubuh korban.  Setelah ditusuk beberapa kali, korban yang saat kejadian tidak membawa identitas namun berciri-ciri rambut model punk langsung ambruk berlumuran darah. Masih belum puas juga, Anton dengan pisaunya kemudian menyayat paha korban. Korban tewas di tempat karena kehabisan darah.

Korban tewas dengan empat luka tusuk masing masing dua tusukan di pinggang kiri dan pinggang kanan, selain itu korban juga menderita luka sayatan pada paha kanan. Usia korban sendiri diperkirakan antara 25 tahun hingga 30 tahun, mengenakan celana pendek selutut berwarna coklat serta berkaos lengan pendek warna abu-abu serta mengenakan sepatu kulit coklat.

Warga yang sempat menyaksikan kejadian itu, memang sempat berusaha mengejar salah seorang pelaku, namun pelaku keburu kabur ke arah Jalan Jati Bunder Tanah Abang. Warga langsung menghubungi aparat Polsek Tanah Abang yang langsung mendatangi lokasi begitu mendapatkan laporan. 

Warga saat mengecek kondisi korban ternyata sudah meninggal akibat kehabisan darah. Olah aparat kepolisian, setelah diambil sidik jari korban, jasadnya dievakuasi ke kamar mayat RSCM. (ind/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Sumber Waras, Fadli: Dia Pikir Dia Survive, Kami akan Kejar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler