Pembunuhan Desi, Polisi Tepis Motif Asmara

Jumat, 06 Juni 2014 – 14:16 WIB
SS alias N (21) dibawa ke Polsek Ciracas, Jumat (6/6). Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Pembunuh Desi Sukiman (20), mahasisiwi asal Singkawang, Kalimantan Barat, yang kuliah di Akademi Kebidanan Jayakarta Sehat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, terbilang sadis.

SS menghabisi Desi dengan membekap korban menggunakan handuk dan bantal kemudian membentur-benturkan kepala perempuan itu ke lantai.

BACA JUGA: Pembunuhan Mahasiswi Terbongkar karena Sandal Jepit

Ketika ditangkap Jumat (6/6) dini hari di rumahnya tak jauh dari kost korban, di Gang Taqwa, Jalan Raya Kelapa Dua Wetan, RT 07 RW 08, Ciracas, Jaktim, pelaku tak melawan.

Pihak keluarga pun menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk memproses kasus ini dan meminta pelaku dihukum berat.

BACA JUGA: Pembunuh Mahasiswi Akbid Jayakarta Diringkus

"Saat ditangkap di rumahnya, tidak ada perlawanan. Pihak keluarga pun menyerahkan kasus ini ditangani kepolisian," kata Kasat Reskrim Polrestro Jaktim AKBP Didik Sugiarto, di Polsek Ciracas, Jaktim, Jumat (6/6).

Polisi menepis kalau pembunuhan ini bermotif asmara. Namun ini semua masih di dalami. "Jangan dikait-kaitkan ke sana," kata Didik lagi.

BACA JUGA: Sipir Lapas Nyambi Jualan Sabu, Bandarnya Napi

Menurut Didik, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pelaku berniat menguasai harta benda milik korban.

"Ini masih pendalaman. Yang jelas, ada keinginan dari pelaku saat itu ingin menguasai barang korban. Setelah kejadian barang dibawa," kata Didik.

Adapun barang yang diambil antara lain satu  satu blackberry, laptop, tiga jam tangan, serta satu android dan uang sekitar Rp 150 ribu. Dari semua barang itu, hanya satu yang belum disita yakni android.

"Pelaku juga ambil uang dari dompet korban sekitar Rp 150 ribu. Kemudian blackberry, android, jam tangan tiga," ungkap Didik.

Dia mengatakan barang bukti disita polisi dari tempat pelaku menjual di kawasan Jaktim. "Barang bukti itu kita temukan. Di situ ada data-data milik korban," katanya.

Kemudian, polisi melakukan identifikasi dan mengetahui bahwa yang menjual barang itu adalah SS di sebuah tempat. "Bukan toko besar," katanya.

Lantas, dari situ juga polisi bergerak. Pelaku yang sudah teridentifikasi dengan mudah ditangkap. "Pelaku kemudian kita lakukan penangkapan tanpa perlawanan," katanya.

Nah, dari penyidikan, tersangka diketahui melakukan pencurian kekerasan dan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel, Pemain Keyboard Tersungkur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler