jpnn.com, MATARAM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi LNS. Saksi bernama Titi dihadirkan dalam rekonstruksi.
Dalam keterangannya, Titi mengaku langsung menelpon tersangka R (22) bersama sejumlah temannya, ketika melihat jasad LNS tergantung di ventilasi rumah yang berada di Kompleks Perumahan Royal Mataram, Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Fakta Baru Terkait Isi Rekaman CCTV Kasus Mahasiswi Tewas Tergantung di Rumah
"Saya langsung telepon Rio, Opan, Angga, karena mereka teman saya juga," kata Titi dari kesaksiannya yang disampaikan dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan LNS di tempat kejadian perkara (TKP), di rumah yang dihuni tersangka R, di Jalan Arafah II, Nomor 4, Komplek Perumahan Royal Mataram, Selasa (25/8).
Selanjutnya apakah ada tanggapan dari telepon itu, Titi tidak menjelaskan. Begitu juga dengan penyidik maupun jaksa yang punya kewenangan dalam proses rekonstruksi tersebut, nampak tidak menanyakannya lebih jauh.
BACA JUGA: PLN Jawab Adian Napitupulu: Kami Hormati Kontrak, Pak
Titi merupakan teman dekat pasangan kekasih yang kini menjadi tersangka dan juga korban pembunuhan.
Dia menjadi saksi pertama yang menemukan jasad LNS tergantung pada Sabtu (25/7) sore.
BACA JUGA: Ada Permintaan Khusus Jokowi untuk Aceh
Karena itu, Titi turut dihadirkan dalam proses rekonstruksinya. Menurut kepolisian, keterangan Titi akan menjadi bahan pembanding dalam proses penyidikan kasus yang mengungkap peran tunggal R sebagai tersangka.
"Karena sementara ini yang kami temukan pelakunya tunggal, makanya kami turut hadirkan Titi untuk menyandingkannya dengan fakta di lapangan dan keterangan tersangka," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa.
Terkait dengan temuan jasad LNS tergantung di ventilasi rumah oleh Titi juga dibenarkan salah seorang tetangga, Ana Apriana.
Ana yang berprofesi sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Unversitas Mataram ini mengetahui ada jasad tergantung di samping rumahnya dari sang suami. Ketika itu, suaminya sedang membuka gerbang. Rencananya mereka akan keluar rumah.
"Terus suami saya bilang ada perempuan nangis depan gerbang sebelah, dia kasih tahu kalau ada temannya meninggal gantung diri," kata Ana.
Suaminya yang mengetahui hal itu langsung menghubungi Ketua RT setempat, LM Wahidin. "Suami saya langsung telepon Pak RT," ujarnya.
LM Wahidin, Ketua RT di Perumahan Royal Mataram mengatakan, setelah mendapat kabar dari suami Ana, dirinya langsung ke TKP dan bertemu dengan Titi yang masih menangis di depan gerbang.
"Saya tanya kenapa kamu nangis, dia cuma pakai isyarat menunjuk ke dalam. Setelah saya tengok, ternyata ada yang gantung diri," kata Wahidin.
Menanggapi hal itu, Wahidin langsung menghubungi bhabinkamtimbas. Tidak lama kemudian datang pihak kepolisian bersama rumah sakit dengan kendaraan ambulans.
"Sampai situ saja, selebihnya saya tidak tahu," ucapnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti