Pemecatan Rektor UI Kian Menguat

Dosen- Mahasiswa Galang Aksi

Jumat, 16 Desember 2011 – 08:02 WIB

JAKARTA - Kursi empuk yang ditempati ProfDr

BACA JUGA: IPB Temukan Metode Baru Mendongeng

Gumilar Rusliwa Somantri sebagai Rektor Univeristas Indonesia (UI) tersisa 3-4 hari lagi
Setelah Majelis Wali Amanat (MWA) UI memberikan ultimatum kepada rektor, agar dapat mengklarifikasi terkait sejumlah persoalan yang terjadi

BACA JUGA: 20 Ribu Buku untuk Daerah Terpencil



"Kita tunggu saja sampai tanggal 17 Desember ini
Apa tanggapan rektor terhadap surat yang disampaikan MWA itu," tegas anggota MWA UI, Prof

BACA JUGA: Dua Kelas SDN Gadog Ambrol

Emil Salim usai pertemuan yang digelar di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Kamis (15/12).

Melalui suratnya No.152/H2.MWA/OTL.00/2011 tertanggal 12 Desember 2012, Majelis Wali Amanat UI meminta Rektor UI, ProfDrGumilar Rusliwa Somantri menjelaskan makna kontrak kinerja yang dialkukan MWA dan Rektor UI selama iniPenjelasan rektor harus dijawab paling lambat 17 Desember 2011, jika klarifikasi tidak dilakukan pada tanggal tersebut, maka rektor UI dianggap mengundurkan diri.

Emil dalam penjelasannya menerangkan mekanisme pemecatan rektor UI tetap melalui rapat plenoArtinya apapun yang tanggapan rektor terhadap surat teguran MWA ini bakal dibahas melalui rapat pleno"Dalam rapat itu bisa banyak terjadiPemecatan atau pun tidak bisa diputuskan," tutur Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.

Emil menyebutkan semua hasil rapat pleno MWA itu menjadi jawaban terhadap kekisruhan yang terjadi selama iniDalam rapat itu memberikan celah pengambilan keputusan melalui votingDengan komposisi yang tidalah sama setiap anggota.

"Rapat pleno itu dihadiri oleh anggota MWA dan Menteri PendidikanDalam putusan Menteri memiliki porsi 30 persen dalam penetapan pleno," tuturnya.

Dengan begitu, lanjut dia berbagai peluang bisa saja terjadiKarena kondisi dalam MWA pun tidak bisa ditebak-tebakSemua anggota MWA memiliki kewenangan mengambail keputusan.

Ketua MWA, Purnomo Prawiro menambahkan tidak mungkin membocorkan semua peluang yang ada di MWAKeputusan MWA memang perlu tertutup, dan MWA pun tak bisa dipengaruhi siapa pun"Saya minta maaf kalau tidak bisa memberikan banyak penjelasanIni memang hal yang perlu diketahui terbatas saja," ucapnya.

Ditanya soal adanya aksi mosi tak percaya yang digalang gerakan Perempuan Lintas Fakultas untuk Reformasi UI (Pelita UI), Purnomo menyatakan segala gerakan dan desakan akademisi UI bakal diperhatikanAksi mosi tak percaya itu menjadi fakta tambahan terhadap situasi yang terjadi"Saya bakal perhatikan mosi tak percaya tersebutSegera dibahas dalam rapat nanti," ungkapnya.

Seperti diketahui, gerakan Pelita UI telah menggagas pengumpulan tanda tangan bagi seluruh mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni UIMosi tak percaya itu berkaitan dengan pemaksaan terhadap rektor UI untuk turun dari jabatannya.

Koordinator Pelita UI, DrGadis Aviriani menegaskan gerakan mosi tak percaya terhadap rektor ini merupakan sikap tegas dari sivitas UISekaligus penilaian terhadap kebijakan rektor yang dianggap tak lagi memenuhi etika akademis.

Diaktakan Gadis aksi mosi tak percaya yang digagas itu baru berjalan dua hariTelah mengumpulkan lebih dari 1.800 tanda tanganMereka merupakan individu yang peduli terhadap masa depan UI"Ini gerakan moral sajaMeminta rektor bisa lebih terbuka mata dan hatinya melihat desakan ini," pungkas dia(rko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajari Siswa Berhemat Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler