Pemerintah Bangun 2 SMA Baru Demi Tampung Siswa yang Tak Tertampung di PPDB 2019

Minggu, 21 Juli 2019 – 03:15 WIB
Orang tua calon siswa tampak berkumpul saat PPDB di Batam. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang ketiga di Kota Batam, Kepulauan Riau, telah usai. Meski begitu, PPDB masih menyisakan masalah.

Masih ada ratusan siswa yang tidak dapat kursi di SMA dan SMK negeri. Sementara, kuota penerimaan dari sekolah sudah sangat maksimal. Apabila dipaksakan, sekolah tersebut tidak bisa melaksanakan proses belajar.

BACA JUGA: Setelah Pusing Urus PPDB, Kini Orang Tua Syok Beli Seragam Anak Senilai Rp 2,1 Juta

Meski tak bisa dipungkiri, ada beberapa sekolah yang kekurangan siswa seperti di SMAN 15 dan SMAN 21 Batam. Namun siswa yang tidak tertampung berada jauh dari zonasi kedua sekolah tersebut. Berdasarkan data yang dimiliki Disdik Kepri, kebanyakan siswa yang tidak tertampung berada di Bengkong dan Batam Kota.

BACA JUGA: PPDB Gelombang Ketiga Dibuka Besok, Sediakan Kuota 2.250 Siswa

BACA JUGA: Sekolah Negeri Ini Terpental Saat PPDB karena Dekat Eks Lokalisasi

"Sedangkan (kuota siswa) sekolah di daerah itu sudah penuh," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Muhammad Dali, Kamis (18/7).

Dali mengatakan, Gubernur Kepri nonaktif, Nurdin Basirun dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi serta Plt Gubernur Kepri Isdianto, tetap kukuh agar semua siswa ditampung di sekolah negeri.

BACA JUGA: Beginilah Nasib Miris Sekolah Negeri yang Tak Menikmati Hasil PPDB Sistem Zonasi

Karena hal inilah, Dali mengaku mengambil kebijakan untuk mendirikan dua sekolah baru tahun ini. Padahal rencanannya, baru akan dibangun tahun depan.

"Secara kelembagaan kami bangun tahun ini. Tapi fisiknya tahun depan. Untuk pembangunannya sudah kami masukkan dalam ABPD Perubahan 2019," ungkapnya.

Dua sekolah baru yang dibangun ini, untuk menampung siswa yang masih belum dapat bersekolah di SMA negeri. Sekolah baru itu adalah SMAN 25 yang rencananya untuk sementara waktu akan menggunakan bangunan SMPN 4 Bengkong. Tahun ini, SMAN 25 hanya menerima 4 rombongan belajar (rombel), dengan total 144 siswa.

"SMAN 25 ini untuk menampung kelebihan siswa yang tidak masuk di SMAN 8 dan SMAN 14. Data kami, SMAN 8 kelebihan 94 siswa, SMAN 14 kelebihan 49 siswa. Jadi kami gabung siswa ini, masuk di SMAN 25," ucapnya.

Sementara itu, di SMAN 3 Batam, sebanyak 386 orang tidak tertampung. Sedangkan SMAN 20, sebanyak 50 orang. Dali memberlakukan cara yang sama, dengan membangun sekolah di kawasan Batam Kota. Dia mengatakan, di Batamkota didirikan sekolah baru, SMAN 26. Proses belajar mengajarnya sementara waktu menumpang di SMPN 43 Batam Kota.

"Kami hanya menerima 144 orang saja, 4 rombel," ungkapnya.

Dali mengakui dengan menerima sebanyak 144 siswa saja, masih ada siswa yang belum dapat bersekolah di negeri. Tapi, dia mengatakan akan menambah rombel atau jumlah siswa per kelas.

BACA JUGA: Warga Pasuruan Selundupkan 5,4 Kg Sabu dalam Rice Cooker

"Tapi kami sementara lihat dulu. Data jumlah siswa tidak tertampung ini berdasarkan peminatan. Jumlah riilnya, bisa saja jauh lebih kecil. Jadi kami pastikan semuanya masuk dulu, baru lihat sisanya. Kalau perlu ditambah rombel, karena sesuai arahan yang saya terima, semuanya harus diterima," ucapnya.

Demi mewujudkan sekolah baru ini. Dali telah menyambangi sekolah-sekolah yang peminatnya membeludak. Para orangtua siswa pun diminta datang. Salah satu sekolah yang disambangi Dali adalah SMAN 8. Di hadapan seluruh orangtua siswa, Dali meminta persetujuan mereka, agar anaknya bersekolah di SMAN 25 yang baru akan dibentuk. "Apabila semua setujua, saya pastikan Senin (22/7) depan semuanya sudah dapat bersekolah," ungkapnya.

Seluruh orang tua murid yang hadir, setuju dan menyambut baik dengan solusi yang ditawarkan. Saat ditanyakan mengenai lokasi bangunan fisik sekolah baru ini, Dali mengaku menunggu arahan. "Di mananya belum tahu, masih menunggu. Untuk SMAN 25 ini, rencananya dekat Golden Prawn. Tapi belum pasti," ujarnya.(eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Anak Gagal PPDB 2019, Diam di Rumah, Tidak Sekolah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler