jpnn.com - JAKARTA- Pemerintah Indonesia berambisi memacu industri pertahanan dan persenjataan. Penguatan dilakukan dengan mendongkrak pembelian produk pertahanan dari industri dalam negeri.
Langkah itu sekaligus wujud keberpihakan pemerintah terhadap industri domestik yang sekaligus memaksimalkan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja dan menghemat devisa.
BACA JUGA: Kemenhub Bagi-bagi 1.240 Bus
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, berkembangnya industri pertahanan bakal memacu industri terkait lainnya seperti komponen dan baja.
"Inilah nilai strategisnya industri ini. Kita lebih mandiri, menghemat devisa, menguasai teknologi, memperluas mitra global dan meningkatkan komponen lokal," ujar Menteri Saleh dalam pernyataan persnya, Kamis (21/1).
BACA JUGA: Seluruh Indikator Ekonomi RI Masih Terjaga
Begitu pula dengan industri baja baik hulu hingga hilir termasuk stainless steel yang akan terserap dalam proses produksi. Menteri Saleh meyakinkan, industri pertahanan yang memiliki visi jangka panjang menjadi salah satu fokus Pemerintah.
Ditambahkan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan, sebagai negara kepulauan yang luas dan tengah memacu industri dirgantara maka Indonesia mesti memiliki teknologi, kemampuan produksi dan memiliki visi pengembangan ke depan.
BACA JUGA: Bank Isyaratkan Turunkan Suku Bunga di Triwulan Kedua
"Maka industrinya harus menjadi 'master', menguasai teknologi dan aktif menjalin kerja sama global serta riset yang kuat," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Dianggap Hanya Kejar Untung
Redaktur : Tim Redaksi