Pemerintah Bisa Coba Cara ini Untuk Menekan Angka Perokok, Terbukti Efektif

Senin, 18 Oktober 2021 – 12:33 WIB
Ilustrasi orang sedang menggunakan rokok elektrik atau vape. Kini ada fatwa vape haram dari Muhammadiyah. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mungkin bisa meniru langkah yang dilakukan Pemerintah Inggris mengurangi angka perokok di negara tersebut.

Pemerintah Inggris disebut aktif mengampanyekan bahaya merokok.

BACA JUGA: Perokok Harus Tahu Hal ini, jika Sayang Keluarga

Selain itu, juga memberi opsi tembakau alternatif untuk pecandu yang sulit berhenti merokok.

"Dari bukti terbaru, kami tahu produk tembakau alternatif sekarang menjadi pilihan paling populer bagi perokok yang memutuskan untuk beralih dari merokok,” ujar Prof Caitlin Notley dari University of East Anglia, seperti dikutip dari laman Public Health England (PHE), Minggu (17/10).

BACA JUGA: Polda Jabar Hanya Menahan 10 Orang dari 89 Karyawan Pinjol yang Diciduk di Yogyakarta

Lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris Public Health England (PHE) dalam 'Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018' menyebut tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok konvensional.

"Kami perlu meyakinkan perokok bahwa beralih ke produk tembakau alternatif akan jauh lebih rendah risikonya daripada merokok."

BACA JUGA: Partai Golkar Akhirnya Meminta Maaf, Simak!

"Akan tragis jika ribuan perokok yang bisa berhenti dengan bantuan produk tembakau alternatif tertahan karena ketakutan tentang keselamatan,” ucap Profesor John Newton, Direktur Peningkatan Kesehatan di PHE.

UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency juga menyampaikan kesimpulan yang positif bagi produk tembakau alternatif.

COT menyebut produk tersebut mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 persen hingga 90 persen dibandingkan dengan asap rokok konvensional.

"Penilaian kami tentang produk tembakau alternatif, sebagian besar memperkuat konsensus ilmiah hingga saat ini tentang keamanan, meskipun bukan berarti tanpa risiko."

"Produk tembakau alternatif secara signifikan mengurangi risiko dibandingkan rokok,” ucap Profesor Alan Boobis, Ketua COT.


Efektif

PHE menerbitkan laporan independen ketujuh pada Februari 2021 yang merangkum bukti terbaru tentang produk tembakau alternatif.

Laporan PHE tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan dan efektivitas produk tembakau alternatif dalam membantu perokok berhenti merokok jauh lebih tinggi dibandingkan opsi lain seperti terapi pengganti nikotin maupun obat.

Sebanyak 27,2 persen orang menggunakan produk tembakau alternatif sebagai bantuan untuk berhenti merokok dalam kurun waktu 12 bulan dibandingkan dengan 1,5 persen orang yang menggunakan terapi pengganti nikotin dan 4,4 persen yang menggunakan obat varenicline, pada 2020 lalu.

"Laporan kami mengumpulkan temuan dari uji coba terkontrol secara acak, layanan berhenti merokok dan studi populasi menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif adalah cara efektif untuk berhenti merokok dengan sukses,” kata Ann McNeil, profesor adiksi tembakau dari King’s College London.

Berdasarkan data Badan Statistik Inggris, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019.

Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa, dengan perincian 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta perokok wanita.

"Bagi perokok, terutama mereka yang telah (mencoba berhenti dengan) menggunakan metode lain, kami sangat menyarankan mencoba produk tembakau alternatif."

"Idealnya, dengan dukungan tambahan dari layanan berhenti merokok, demi peluang terbaik berhenti untuk selamanya,” kata Director of Health Improvement di Public Health England (PHE) John Newton.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler